URnews

Sekjen PBB Kecam Rencana Rusia Caplok 4 Wilayah Ukraina

Nivita Saldyni, Jumat, 30 September 2022 11.51 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Sekjen PBB Kecam Rencana Rusia Caplok 4 Wilayah Ukraina
Image: Sekjen PBB António Guterres (Dok. PBB)

Jakarta - Rencana Pemerintah Rusia untuk mencaplok empat wilayah yang didudukinya di Ukraina dapat kecaman keras dari Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) António Guterres. Ia menyebut rencana Rusia itu langkah ilegal dan merupakan pelanggaran hukum internasional.

“Piagam PBB jelas, setiap pencaplokan wilayah suatu negara oleh negara lain yang diakibatkan oleh ancaman atau penggunaan kekuatan merupakan pelanggaran terhadap prinsip-prinsip Piagam PBB dan hukum internasional,” ujar Guterres kepada wartawan di New York, Kamis (28/9/2022). 

Terlebih menurutnya, sebagai salah satu dari lima anggota tetap Dewan Keamanan, Rusia harusnya ikut bertanggung jawab untuk menghormati Piagam PBB.

Guterres menambahkan, referendum atau jajak pendapat yang dilakukan Rusia awal minggu ini di wilayah yang bakal dicaploknya tidak bisa dianggap sah. Sebab menurutnya, pemungutan suara yang dilakukan Rusia di empat wilayah itu tidak bisa disebut sebagai ekspresi asli dari kehendak rakyat. 

"Keputusan Rusia untuk melanjutkan pencaplokan wilayah Dontesk, Luhansk, Kherson, dan Zaporizhzhia di Ukraina tidak akan memiliki nilai hukum dan pantas dikutuk," tegasnya. 

"Langkah itu tidak dapat didamaikan dengan kerangka hukum internasional dan bertentangan dengan segala sesuatu yang dimaksudkan untuk diperjuangkan oleh komunitas internasional. Itu melanggar tujuan dan prinsip PBB. Ini adalah eskalasi yang berbahaya. Itu tidak memiliki tempat di dunia modern. Itu tidak harus diterima,” jelasnya lebih lanjut. 

Guterres pun memperingatkan, apabila Rusia terus maju melakukan rencananya maka akan semakin membahayakan prospek perdamaian. Bahkan dikhawatirkan akan memperpanjang dampak dramatis pada ekonomi global, terutama negara-negara berkembang.

"Sekarang lebih dari sebelumnya, kita harus bekerja sama untuk mengakhiri perang yang menghancurkan dan tidak masuk akal ini dan menegakkan Piagam PBB dan hukum internasional,” pungkasnya. 

Pernyataan tegas Guterres ini merupakan respons terhadap rencana Rusia yang akan segera meresmikan pencaplokan 15 persen wilayah Ukraina yang kini didudukinya, yaitu Dontesk, Luhansk, Kherson, dan Zaporizhzhia. 

Pada Rabu (28/9/2022), Kremlin mengklaim, mayoritas penduduk empat wilayah itu setuju untuk bergabung dengan Moskow. Hal itu ditunjukkan dari hasil referendum atau jajak pendapat yang digelar Selasa (27/9/2022) dengan hasil 87-99 persen warga di empat wilayah itu setuju gabung ke Moskow.

Pemerintah Rusia pun berencana bakal menggelar pertemuan dengan Parlemen untuk mengumumkan secara resmi pencaplokan itu pada hari ini, Jumat (30/9/2022). 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait