Selain Bunga Edelweis, Tumbuhan Ini Juga Dilindungi di Indonesia

Jakarta - Edukasi mengenai perlindungan flora di Indonesia sepertinya harus semakin gencar disosialisasikan. Salah satu pesohor yakni Aurel Hermansyah kembali dilanda protes dari netizen lantaran menerima bunga edelweis dari Atta Halilintar.
Netizen menganggap pasangan tersebut melanggar peraturan tentang perlindungan Edelweis. Diketahui, bunga ini memang tidak boleh dipetik sembarangan oleh wisatawan di pegunungan. Namun, wisatawan bisa membelinya dari sebuah desa di kawasan Gunung Bromo.
Desa Wonokitri dipenuhi dengan penjual resmi bunga edelweis. Masyarakat di sana memiliki budidaya edelweis sendiri. Bahkan, edelweis dianggap bunga sakral yang diperuntukkan untuk upacara adat.
Selain edelweis, masih ada juga ratusan bunga lain yang dilindungi loh. Apa saja kira-kira? Yuk simak!
Bunga Bangkai Raksasa
Bunga bangkai raksasa yang memiliki nama ilmiah Amorphophallus Titanum ini merupakan tumbuhan yang punya bunga tertinggi di dunia karena bisa mencapai tiga meter. Tumbuhan ini ditemukan oleh Dr.Odoardo Beccari pada tahun 1878.
Menurut artikel dalam Jurnal Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan, bunga bangkai raksasa menarik banyak orang karena bentuk yang unik dan mengeluarkan bau busuk.
Kantong Semar
Pernah mendengar tentang tumbuhan karnivora? Kantong semar adalah salah satunya!
Sebenarnya, tumbuhan bernama ilmiah Nepenthes ini memiliki fungsi penyerapan karbondioksida seperti yang lainnya. Namun, ia mampu menjebak serangga untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya dan mengurangi hama.
Daun Sang Gaja
Saat ini, tumbuhan yang memiliki nama ilmiah Johannesteijsmannia Altifrons berada di Taman Nasional Gunung Leuser. Lokasi ini adalah tempat di mana tumbuhan asli Pulau Sumatera muncul.
Menurut laporan dari Uni Internasional untuk Konservasi Alam, daun sang termasuk dalam jenis yang terancam punah. Hal ini diakibatkan pemanfaatan yang berlebihan untuk material dinding atau atap rumah masyarakat sekitar hutan. Selain itu, ada aktivitas yang merusak habitat tersebut seperti pembukaan lahan dan kebakaran hutan.
Saninten
Tumbuhan saninten memiliki buah yang mirip dengan rambutan. Menurut salah satu artikel dalam blog Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, buahnya itu memiliki wangi yang harum dan rasanya manis.
Buah saninten juga bisa direbus atau dibakar sehingga kulitnya yang berduri menjadi lunak. Karena hanya berbuah dua tahun sekali dan punya pemangsa yang banyak, akhirnya tumbuhan tersebut pun dilindungi.
Anggrek Larat Hijau
Meskipun berbentuk sangat cantik untuk pekarangan rumah, anggrek larat hijau menjadi salah satu flora yang dilindungi dan keberadaannya terancam punah.
Tumbuhan yang memiliki nama ilmiah Dendrobium Capra ini merupakan endemik asli Jawa Tengah dan Jawa Timur. Memiliki aroma yang sangat baik bahkan berpotensi untuk menjadi induk silangan.