URtainment

Selain 'Tilik', 4 Film Pendek Ini Wajib Banget Kalian Tonton

Nunung Nasikhah, Kamis, 20 Agustus 2020 17.40 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Selain 'Tilik', 4 Film Pendek Ini Wajib Banget Kalian Tonton
Image: Tangkapan layar YouTube Ravacana Films

Jakarta – Sebuah film pendek berjudul ‘Tilik’ belakangan ini menjadi perbincangan publik, guys. Film pendek produksi Ravacana Films dengan Dinas Kebudayaan DIY ini menjadi perbincangan hangat usai penayangan perdananya di Youtube, Senin (17/8/2020) lalu.

Ceritanya yang ringan namun dekat dengan realita kehidupan di masyarakat membuatnya begitu disukai. Apalagi tokoh Bu Tejo yang nyinyir itu, banyak sekali netizen yang menggandrunginya.

‘Tilik’ sendiri bercerita soal budaya tilik atau menjenguk yang ada dalam kehidupan masyarakat di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Dalam film tersebut, ibu-ibu dari suatu desa di Yogyakarta melakukan perjalanan menuju kota untuk menjenguk Bu Lurah yang tengah dirawat di rumah sakit. Karena jarak yang jauh, ibu-ibu tersebut harus naik truk terbuka.

Dalam perjalanan 'tilik' itu, Bu Tejo membumbuinya dengan gosip soal si kembang desa bernama Dian.

Mulai dari banyaknya lelaki yang melamar Dian hingga pekerjaan Dian yang bisa menghasilkan banyak uang meski ia hanya lulusan SMA dan baru mulai kerja.

Selain bergosip, sepanjang perjalanan juga dipenuhi banyak drama kocak, mulai dari kebelet pipis sampai ditilang polisi.

Nah, selain ‘Tilik’ ada lagi nih 4 film pendek yang wajib banget kalian tonton untuk menemani long weekend-mu, guys. Apa saja?

1. Anak Lanang (The Sons)

1597919599-anaklanang.jpgTwitter @ravacanafilms

Sama halnya dengan ‘Tilik’, film pendek satu ini juga diproduksi oleh Ravacana Films. Hebatnya, film ini berhasil menyabet penghargaan di Indonesian Film Festival (IFF) untuk kategori Outstanding Achievement dalam Australia ke-14 dalam Short Film Competition.

Film ini bercerita soal 4 bocah laki-laki SD yang baru saja pulang sekolah naik satu becak. Sepanjang perjalanan, keempat bocah tersebut ngobrol bersama tukang becak mengenai perayaan hari Ibu, instagram, hingga orang Amerika.

Sayangnya, anak-anak tersebut berbicara dengan tukang becak menggunakan bahasa Jawa ‘ngoko’ yang biasa digunakan untuk pergaulan sehari-hari dengan teman sebaya. 

Padahal, dalam budaya Jawa, berbicara dengan orang yang lebih tua memiliki tata cara tersendiri yakni menggunakan krama inggil. Pesan titu juga yang ingin disampaikan oleh sang sutradara.

2. Lemantun

1597919650-Lemantun.jpgUKM Sinematorgrafi Unair

“Lemantun” karya Wregas Bhanuteja berhasil menyabet penghargaan film pendek terbaik di XXI Short Film Festival 2015 dan film pendek terbaik di Apresiasi Film Indonesia 2015.

Film ini menceritakan tentang keinginan seorang ibu untuk memberi warisan berupa lemari kepada anak-anaknya. Tiap kali anak-anaknya lahir, sang ibu membeli sebuah lemari.

Nah, saat anak-anaknya tengah pulang kampung, sang ibu ingin lemari-lemari warisan ini langsung dibawa oleh anak-anaknya di hari itu juga.

Keempat anaknya yang bernama Eko, Dwi, Yuni dan Anto tak perlu pusing karena merek datang dengan kendaraan masing-masing entah mobil pribadi atau kendaraan sewaan.

Namun, beda halnya dengan Tri, sang anak tengah yang bahkan punya belum punya rumah sendiri. Ia bingung harus bagaimana membawa lemari warisan tersebut.

Film ini diadaptasi dari kisah nyata yang dimodifikasi dengan oleh sang sutradara. Pembawaan visual nan melankolis cukup terasa dalam film garapan tahun 2014 ini.

3. Sound Of Preeett

1597919712-Kentuttt.jpgjaff-filmfest.org

Sesuai judulnya, film ini memiliki cerita yang menggelitik. Film garapan Rangga Kusmalendra ini digarap pada tahun 2019 dan menceritakan sepasang suami istri Bowo dan Susi sedang melihat-lihat barang di sebuah pasar tradisional.

Tiba-tiba saja, seorang bapak tua bernama Agus dan istrinya lewat dan terciumlah aroma kentut cukup menyengat.

Susi yang berada di lokasi yang sama merasa geram dengan bau kentut tersebut. Ia kemudian menuduh Agus sebagai orang yang menghasilkan bau kentut tersebut.

Susi dan Bowo kemudian mengeksekusi Agus hingga membuat keributan. Sementara warga lain yang ada di lokasi juga bingung harus berbuat apa.

Sementara Agus dan sang istri yang tersudut karena tuduhan tersebut harus mengalah karena bingung atas kondisi yang dialaminya.

4. Singsot

1597919759-singsot2.jpgTwitter @ravacanafilms

‘Singsot’ memiliki arti bersiul. Berbeda dengan film pendek kebanyakan, film ini bergenre horor. Film garapan Ravacana Film ini juga mendapat penghargaan sebagai film terbaik dari Fiagra Horor Film Festival 2016.

Selain itu juga mendapatkan penghargaan sebagai film horor terbaik dari Taman Film Festival tahun 2017.

Singsot menceritakan pengalaman seorang bocah yang tengah menginap di rumah kakek neneknya. Sebelumnya, ia telah dilarang bersiul selepas maghrib.

Hanya saja ia tak menghiraukan dan tetap melakukannya hingga akhirnya terjadilah hal-hal yang tidak diinginkan.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait