URtainment

Selena Gomez Ternyata Sempat Depresi di Awal Pandemi COVID-19

Kintan Lestari, Selasa, 13 Oktober 2020 16.51 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Selena Gomez Ternyata Sempat Depresi di Awal Pandemi COVID-19
Image: Instagram @selenagomez

Jakarta - Berbulan-bulan menghadapi pandemi COVID-19 tentu membuat siapapun depresi. Itu pula yang dialami Selena Gomez.

Belum lama ini Selena buka-bukaan soal kesehatan mentalnya pada Dr.Vivek Murthy yang merupakan ahli bedah umum di bawah Presiden Barack Obama. 

Pelantun 'Wolves' tersebut mengungkap kalau dirinya sempat berjuang melawan depresi pada awal pandemi virus corona.

"Pada awalnya, aku tidak bisa menghadapinya dengan baik. aku mengalami sedikit depresi," ujar Selena pada Murthy dalam video yang diunggahnya di Instagram @rarebeauty.

"Pekerjaanku banyak bepergian, berhubungan dengan orang, membuat orang bahagia, dan itu membuat aku bahagia, jadi ini merupakan perjuangan," lanjutnya.

Dengan adanya pandemi, bintang 28 tahun itu mengaku jadi lebih banyak menghabiskan waktu dengan keluarga. Dan dia telah menemukan hal-hal yang membuatnya merasa lebih baik selama krisis kesehatan global ini.

"Perlahan, menjelang akhir, aku menemukan hal-hal yang kulakukan, dan itu sangat menarik bagi. Aku telah mengerjakan hal-hal pribadi seperti merilis produk kecantikan yang memiliki tujuan mencapai U$ 100 juta dalam 10 tahun untuk kesehatan mental," papar Selena pada Murthy.

Selena sendiri sejak awal tahun terbuka tentang perjuangannya dengan depresi dan kecemasan, dan membahas diagnosis bipolar dalam obrolan dengan Miley Cyrus untuk serial Instagram Live Bright Minded. 

"Aku pergi ke salah satu rumah sakit jiwa terbaik di ... Amerika, Rumah Sakit McClean, dan aku membahas bahwa setelah bertahun-tahun mengalami banyak hal berbeda, aku menyadari bahwa saya bipolar," kata Gomez kepada Cyrus saat itu. 

"Jadi ketika aku mengetahui lebih banyak informasi, itu benar-benar membantu. Itu tidak membuatku takut begitu aku mengetahuinya," tutupnya. 

 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait