URtech

Selidiki Adanya Alien, NASA Minta Bantuan Ahli Agama

Shinta Galih, Kamis, 13 Januari 2022 09.12 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Selidiki Adanya Alien, NASA Minta Bantuan Ahli Agama
Image: Ilustrasi alien (Pixabay//Pawel86)

Jakarta - Alien masih menjadi misteri dan Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) berupaya sekuat tenaga untuk memecahkannya. Salah satunya meminta bantuan ahli agama untuk membantu mengungkap kebenarannya.

Setidaknya 24 ahli agama direkrut NASA. Para tokoh agama ini tergabung dalam program di Pusat Kajian Teologi (CTI) Princeton New Jersey AS.

Cendekiawan agama Universitas Cambridge, Pendeta Dr Andrew Davison, yang juga meraih gelar doktor dalam bidang biokimia dari Oxford, adalah salah satu peserta program yang disponsori NASA di CTI ini.

Dalam bukunya berjudul Astrobiology and Christian Doctrine yang akan terbit 2022, Davison mempertimbangkan kemungkinan Tuhan menciptakan kehidupan di tempat lain di alam semesta. Pendapatnya itu mengacu pada hasil penelitiannya di Princeton yang menekankan adanya kemungkinan kehidupan di luar bumi, termasuk alien, menjadi lebih nyata.

“Tradisi agama akan menjadi fitur penting bagaimana umat manusia akan bekerja melalui konfirmasi kehidupan seperti itu di tempat lain,” Davidson berbagi dalam posting blog di situs University of Cambridge.

Tokoh agama lainnya yang dilibatkan adalah Uskup Buckingham Alan Wilson, Rabbi Jonathan Romain dari Sinagog Maidenhead, dan Imam Qari Asim dari Masjidil Haram di Makkah. Mereka mengatakan bahwa ajaran Kristen, Yahudi, dan Islam tidak akan terpengaruh oleh penemuan kehidupan di luar angkasa.

Sementara itu, Carl Pilcher, mantan kepala Institut Astrobiologi NASA, mengatakan bahwa direkrutnya para teolog untuk mempertimbangkan implikasi penerapan alat-alat sains akhir abad ke-20 (dan awal abad ke-21) terhadap pertanyaan-pertanyaan yang telah dipertimbangkan dalam tradisi keagamaan selama ratusan atau ribuan tahun.

NASA bukan kali ini saja berkolaborasi dengan CTI. PAda 2014 kedua belah pihak bekerjasama, bahkan NASA mengucurkan US$ 1,1 juta atau Rp 15,7 miliar untuk untuk mempelajari minat jamaah dengan keterbukaan pada penyelidikan ilmiah, disebut sebagai studi implikasi Sosial Astrobiologi.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait