NASA Sukses Luncurkan Teleskop James Webb untuk Amati 'Black Hole'

Jakarta - Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) sukses meluncurkan teleskop James Webb setelah dikembangkan selama 14 tahun.

James Web menjadi penerus dari teleskop Hubble yang telah menunaikan masa tugasnya. Julukan teleskop ini diambil dari nama salah satu arsitek Apollo Moon landing sekaligus administrator NASA kala itu.

"Janji ilmiah Webb kini lebih dekat dari sebelumnya. Kami siap dengan penemuan yang benar-benar menarik dan hal-hal yang belum pernah kami lihat atau bayangkan sebelumnya," kata Thomas Zurbuchen, Kepala Divisi Sains NASA.

Pembuatan teleskop James Webb menelan biaya sekitar US$ 10 miliar atau Rp 141 triliun. Pasalnya teleskop ini punya cermin emas selebar 6,5 meter atau tiga kali lebih lebar dari reflektor utama Hubble.

Berkat optik yang diperbesar dan dikombinasikan dengan empat instrumen super sensitif ini akan memungkinkan para astronot melihat lebih dalam ke antariksa.

Dengan demikian, mereka bisa melihat peristiwa yang terjadi di masa lalu ketimbang sebelumnya.

Teleskop ini akan  mengorbit pada matahari, mendekati titik Lagrange kedua di sistem Bumi-Matahari. Butuh waktu selama sekitar enam bulan untuk mencapai tujuannya.

Setelah sampai, teleskop James Webb akan mengirimkan kembali gambar antariksa yang direkam, mulai dari lubang hitam (black hole), galaksi tertua hingga berbagai fenomena di alam semesta.