URnews

Sempat Dilarang Lihat Jenazah Anaknya, Ayah Brigadir J Adu Argumen vs Kombes Leonardo

William Ciputra, Selasa, 1 November 2022 12.14 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Sempat Dilarang Lihat Jenazah Anaknya, Ayah Brigadir J Adu Argumen vs Kombes Leonardo
Image: Pemakaman Brigadir J. (ANTARA)

Jakarta - Samuel Hutabarat, ayah Brigadir Yoshua Hutabarat alias Brigadir J mengaku sempat adu argumen dengan Kombes Leonardo David Simatupang. Sebabnya, pihak keluarga sempat dilarang untuk membuka peti jenazah Brigadir J. 

Hal itu diungkap Samuel saat bersaksi di sidang lanjutan kasus pembunuhan berencana Brigadir J dengan terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di PN Jakarta Selatan, Selasa (1/11/2022). 

Menurut Samuel, awalnya ia sedang berada di Padang Sidempuan, Sumatera Barat saat mendengar kabar anaknya meninggal dunia. 

Mendengar kabar duka itu, Samuel lalu bergegas pulang ke rumahnya di Jambi dengan menempuh perjalanan sekitar 20 jam. Saat di jalan, Samuel mewanti keluarga untuk tidak melakukan apapun sebelum id datang. 

Setibanya di Jambi, Samuel disambut dengan peti jenazah anaknya yang sudah ada di rumah. Peti itu diantar oleh beberapa anggota Provost. 

Kemudian, Kombes Leonardo datang dan menyodorkan surat serah terima peti jenazah. Tak hanya itu, Leonardo juga berpesan agar Samuel dan pihak keluarga tidak membuka peti jenazah tersebut. 

“Pak Leonardo menyodorkan secarik kertas berita acara serah terima jenazah. Jadi pada saat itu saya tanya, ‘ini apa Pak?’ Saya nggak sanggup baca,” kata Samuel. 

Samuel lantas menolak untuk tanda tangan surat berita acara itu. Samuel baru akan tanda tangan jika sudah diperkenankan untuk membuka peti jenazah. 

Menurut Samuel, keputusan menolak tanda tangan sebelum membuka peti didasarkan pada kekhawatirannya jenazah di dalam peti anaknya atau bukan. 

“Kalau bukan anak saya gimana?” lanjut Samuel. 

“Masa bapak tidak percaya dalam peti ini anak Bapak? Apalagi ada luka tembakan, ini kan ada visumnya,” kata Leonardo, yang ditirukan Samuel. 

Setelah itu, lanjut Samuel, Leonardo melontarkan sejumlah argumen agar peti jenazah tidak dibuka. Salah satu argumennya adalah jenazah sudah diberi formalin. Kata Leonardo, membuka peti akan menghilangkan formalinnya. 

Sejurus kemudian, Leonardo pun berubah pikiran. Ia kemudian mengizinkan peti dibuka namun hanya sebatas dua kancing saja. 

“Pada saat itu saya lihat luka di hidung,baru bibir agak kiri, ini rahang agak bergeser ke kanan,” lanjut Samuel. 

Selain melarang membuka peti jenazah, lanjut Samuel, Leonardo juga awalnya enggan memberikan keterangan sebab meninggalnya Brigadir J. 

Kepada pihak keluarga, Leonardo hanya menyebut Brigadir J tewas setelah kejadian yang menyangkut aib dan tidak layak diketahui banyak orang. 

Namun, Samuel bersikeras untuk mengetahui sebabnya. Samuel juga meyakinkan bahwa orang-orang yang saat itu ada di rumah merupakan keluarga. 

Baru setelah itu Leonardo menceritakan sebab kematian Brigadir J. Kepada keluarga, Leonardo bilang Brigadir J tewas dalam insiden tembak menembak karena berusaha melecehkan Putri Candrawathi. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait