URstyle

Serba-serbi Hari Batik Nasional: Sejarah dan Perkembangannya

Fitri Nursaniyah, Minggu, 2 Oktober 2022 17.16 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Serba-serbi Hari Batik Nasional: Sejarah dan Perkembangannya
Image: Ilustrasi membatik. (PIXABAY/AnglesNViews)

Jakarta - Memasuki tanggal 2 Oktober, Urbanreaders ingat nggak kalau hari ini diperingati sebagai Hari Batik Nasional? Yup! Jadi sejak ditetapkan oleh Presiden keenam, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), kehadiran batik dirayakan di seluruh penjuru negeri.

Banyak hal yang dilakukan dalam memperingati Hari Batik Nasional, mulai dari diselenggarakannya event fashion show batik hingga pameran kain batik. Menariknya tahun ini masyarakat Indonesia dimanjakan dengan pameran batik di dalam air di Sea World Ancol dan catwalk terpanjang untuk batik di Jalan Sudirman, Jakarta.

Perayaan tentang batik memang selalu menarik, apalagi batik adalah pakaian tradisional yang sangat akrab di seluruh kalangan masyarakat Indonesia. Bicara soal kedekatan dengan batik, Urbanreaders tahu nggak nih sejarah batik? Kalau lupa-lupa ingat, yuk kita bahas bareng-bareng soal perkembangan batik dan asal usul ditetapkannya Hari Batik Nasional.

Sejarah Hari Batik Nasional

Pada 2 Oktober 2009, UNESCO mengukuhkan batik Indonesia sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and the Intangible Heritage of Humanity).

Hal ini terjadi setelah Indonesia mendaftarkan batik sebagai daftar Representatif Budaya Tak Benda Warisan Manusia UNESCO pada 2008. Pendaftaran ini dilakukan karena banyak negara mengklaim batik sebagai budaya asli mereka, seperti Malaysia dan Cina.

Setelah ditetapkan sebagai warisan budaya Indonesia, Presiden SBY yang menjabat sebagai presiden Indonesia kala itu, kemudian menerbitkan Keppres No 33 Tahun 2009 tentang penetapan Hari Batik Nasional.

Keputusan tersebut juga dilakukan dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap upaya perlindungan dan pengembangan batik Indonesia.

Keppres yang ditandatangani pada 17 November 2009 tersebut menyebutkan bahwa tanggal 2 Oktober ditetapkan sebagai Hari Batik Nasional dan Hari Batik Nasional bukan merupakan waktu libur.

Perkembangan Batik dari Masa ke Masa

Sebelum bicara soal perkembangannya, kamu tahu nggak Urbanreaders, batik itu sendiri artinya apa? Secara etimologi, ‘batik’ berasal dari bahasa Jawa yaitu ‘amba’ atau ‘lebar’ dan ‘nithik’ atau ‘membuat titik’. Jadi, batik artinya membuat titik-titik pada sehelai kain.

Konon, batik sudah ada sejak zaman Majapahit sekitar abad ke-13. Namun, menurut seorang peneliti dan pustakawan asal Belanda, G.P Rouffaer, teknik batik sendiri kemungkinan diperkenalkan dari India atau Srilanka sejak abad ke-6 atau 7.

Pada awal perkembangannya, batik dibuat secara tradisional menggunakan alat bernama canting. Para pembatik mendesain kain dengan tinta pewarna alami yang mereka torehkan perlahan-lahan. Jenis batik ini disebut dengan batik tulis. 
Mulanya, Batik merupakan tradisi keraton. Pemakaiannya terbatas untuk kalangan anggota kerajaan saja. Namun, seiring perkembangan zaman, batik boleh digunakan untuk semua kalangan.

Dulu, motif atau pola batik biasanya didominasi bentuk binatang dan tanaman, tapi kini mulai berkembang dengan motif yang lebih bervariasi.

Berkembangnya kesenian batik meluas di Indonesia setelah akhir abad ke-18 atau awal abad ke-19. Prosesnya pun tak lagi hanya tradisional, namun bisa diproduksi massal dengan mesin. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait