SIMERONA, WebGIS Besutan Dosen UB untuk Hindari Zona Bahaya COVID-19

Malang - Ketua Grup Riset Geoinformatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya (Filkom UB) Fatwa Ramdani, D.Sc., S.Si., M.Sc. baru-baru ini membuat Sistem Informasi Persebaran Virus Corona atau yang disingkat menjadi SIMERONA.

SIMERONA ini merupakan sistem informasi berbasis web (WebGIS) yang dapat dimanfaatkan masyarakat untuk menghindari zona bahaya terpapar corona virus disease (COVID-19).

Pada SIMERONA, peta yang ditampilkan adalah peta yang memvisualisasikan zona bahaya berdasarkan moda transportasi baik kereta api, pesawat, bus dan kapal laut. Data tersebut diperoleh dari Dinas Perhubungan Republik Indonesia (Dishub RI).

Data ini dibandingkan dengan data kepadatan penduduk yang berasal dari Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA) di bawah Persatuan Bangsa-bangsa (PBB).

“Hasilnya konsisten dengan peta yang dikeluarkan oleh Kominfo Jatim dimana wilayah padat penduduk banyak suspect. Kemudian konsisten juga dengan moda transportasinya,” kata Fatwa.

Hanya saja, Fatwa menegaskan bahwa WebGIS tersebut hanya dapat digunakan sebagai informasi pendukung penanganan pandemik di Jawa Timur.

“Karena sifatnya sebagai pendukung maka peta ini tidak dapat digunakan sebagai landasan utama pencegahan. Tetap dibutuhkan data lain untuk keakuratan informasi jika digunakan dalam hal pencegahan persebaran infeksi virus covid-19,” tegasnya.

Zona Bahaya COVID-19. (SIMERONA)

Dari temuan tersebut, kata Fatwa, upaya pencegahan penyebaran infeksi COVID-19 yang saat ini dilakukan pemerintah sudah tepat, yaitu dengan physical distance.

Fatwa menambahkan bahwa akan lebih baik lagi jika dilakukan "lockdown partial" atau penutupan akses sebagian dengan menutup akses ke fasilitas atau area berbahaya yang potensial sebagai tempat persebaran COVID-19.

Nah, untuk mengakses informasi dari SIMERONA ini kalian bisa mengunjungi halaman website di https://hindari-covid-19.com/.