URtainment

Sinopsis Film 'Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas'

Putri Nur Aisyah, Kamis, 2 Desember 2021 12.19 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Sinopsis Film 'Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas'
Image: Ajo Kawir (Marthino Lio) dan Iteung (Ladya Cheryl) dalam film 'Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas (Instagram: @sepertidendamfilm)

Jakarta - Film 'Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas' kini sudah bisa ditonton di bioskop-bioskop di Indonesia, Urbanreaders!

Film yang diadaptasi dari sebuah novel itu sebelumnya sempat mendapatkan penghargaan Golden Leopard di ajang Locarno International Film Festival dan diputar sebanyak empat kali. 

Jika kamu penasaran dengan film yang menceritakan Iteung dan Ajo Kawir ini, yuk simak sinopsis 'Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas' sebelum menontonnya di bioskop!

'Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas' berlatar belakang di daerah Jawa Barat. Film ini menceritakan kisah tentang Ajo Kawir (Marthino Lio) yang merupakan seorang jagoan tak kenal takut, namun memiliki satu rahasia besar, yaitu masalah impoten.

Dikutip dari Antara, Ajo malu atas kekurangan dirinya itu, sehingga dia memutuskan untuk tidak takut akan hal apapun dan tetap terlihat maskulin.

Hingga suatu hari, Ajo ditugaskan untuk membuat onar di skala lokal dan bertemu dengan seorang perempuan bernama Iteung (Ladya Cheryl).

Singkat cerita, setelah pertemuan yang terjadi akibat pertempuran antara Ajo dan Iteung, mereka pun saling menyukai satu sama lain. Namun, Ajo tentu merasa tidak percaya diri dengan masalah yang dimilikinya untuk bisa menjalin hubungan dengan Iteung.

Di sisi lain, ada jagoan lain yang menyukai Iteung, yaitu Budi (Reza Rahardian) yang berencana untuk menyabotase Ajo dengan mendirikan bisnis penjualan minyak lintah dengan klaim dapat menyembuhkan impotensi.

Iteung yang sudah menyukai Ajo semakin ingin memiliki hubungan serius dan menginginkan Ajo menjadi suaminya.

Kisah dengan penuh laga aksi dan percintaan ini memiliki alur cerita yang cukup rumit dengan sentuhan-sentuhan keren dari sang sutradara, Edwin dan Eka.

Film ini tidak seperti film laga lainnya, karena laga yang terdapat film ini terasa seperti 'penambah' dari isu sebenarnya, yaitu toxic masculinity.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait