URtainment

Sinopsis 'The Danish Girl', Film yang Kisahkan Kehidupan Transgender

Anisa Kurniasih, Sabtu, 15 Agustus 2020 09.20 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Sinopsis 'The Danish Girl', Film yang Kisahkan Kehidupan Transgender
Image: Film ini mengisahkan kehidupan pasangan seniman asal Denmark, Gerda dan Einar Wegener. (Instagram @thedanishgirlfilm)

Jakarta - The Danish Girl menjadi perbincangan lagi baru-baru ini. Film yang diangkat dari kisah nyata itu berlatar belakang kehidupan pernikahan seniman asal Denmark pada 1920-an. 

The Danish Girl merupakan film biografi drama yang disutradarai Tom Hooper (The King's Speech, Les Misérables, dan Cats). 

Film ini merupakan hasil adaptasi novel berjudul serupa karya David Ebershoff.

Film dan novel ini sejatinya terinspirasi dari kehidupan nyata pelukis asal Denmark Gerda Wegener dan Lili Elbe, pria pertama yang menjalani operasi kelamin.

The Danish Girl pertama kali tayang di Venice pada 5 September 2015. Setelah tayang, film ini mendapat banyak kritik terutama mengenai akurasi sejarah.

Film ini mengisahkan kehidupan pasangan seniman asal Denmark, Gerda dan Einar Wegener. Keduanya pertama kali bertemu ketika Gerda menjadi salah satu murid Einar di Royal Academy.

Di saat Einar sudah menjadi pelukis pemandangan yang terkenal, Gerda masih kesulitan untuk membesarkan namanya sebagai seniman. Kisah mereka mulai berbatu ketika Gerda hendak melukis Anna Fonsmark, penyanyi opera terkenal.

Anna Fonsmark yang tak datang sesuai membuat Gerda panik dan akhirnya meminta sang suami, Einar, menyamar sebagai perempuan untuk menjadi modelnya. 

Akhirnya, Einar pun didandani dan mengenakan dress Anna.

Pengalaman itu ternyata sangat dinikmati Einar. Gerda bahkan menyarankan memanggil suaminya dengan nama alter-ego, Lili Elbe. 

Hal tersebut perlahan mengungkap identitas transgender Einar yang dicoba ditutupi selama ini.

Nah, permasalahan bermula ketika mereka menghadiri acara para seniman. Einar tampil sebagai Lili. Di sana, ia bertemu dengan Hendrik, seorang pelukis yang amat tertarik dengannya.

Pada saat yang sama, potret Lili yang dilukis Gerda menarik perhatian kritikus seni Paris yang membuat pasangan tersebut akhirnya pindah ke Paris.

Di Paris, Gerda mendapatkan banyak perhatian dan semakin populer. Sementara itu, Einar berhenti melukis. Ia mulai merasa terkekang untuk menjalani kehidupan sebagai Einar. 

Menurutnya, Lili malah lebih memberikannya kenyamanan. Hal tersebut pun mendorongnya untuk bunuh diri.

Gerda dan saudara laki-lakinya berjuang menemui banyak dokter untuk memulihkan kondisi Einar. Hingga akhirnya bertemu seorang profesor yang menyatakan pilihan terbaik bagi Einar adalah menjalani kehidupan sebagai Lili dan benar-benar menjadi perempuan melalui operasi.

Dua karakter tersebut dipercayakan kepada Eddie Redmayne dan Alicia Vikander. 

Vikander bahkan membawa pulang piala Aktris Pendukung Terbaik Academy Award saat itu. Sedangkan Eddy Redmayne juga sempat masuk nominasi Aktor Terbaik.

Beberapa hal yang disoroti adalah lama pernikahan Gerda dan Lili yang lebih dari 20 tahun tapi hanya disebut telah menikah enam tahun di dalam film, hingga penunjukkan Redmayne seorang cisgender untuk memerankan karakter transgender.

Tapi pada akhirnya, film yang dibuat dengan budget US$15 juta ini meraup untung box office secara global hingga US$64,2 juta.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait