URnews

Sisternet Luncurkan Program 'Sispreneur' di Hari UMKM Nasional

Kintan Lestari, Rabu, 12 Agustus 2020 18.04 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Sisternet Luncurkan Program 'Sispreneur' di Hari UMKM Nasional
Image: Tangkapan layar Digital Press Conference Peresmian Program Kelas Inkubasi UMKM Perempuan “SISPRENEUR” yang berlangsung hari ini, 12 Agustus 2020.

Jakarta - Pandemi menerpa semua sektor bisnis, termasuk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

Pandemi COVID-19 yang menerpa tentu membuat para pelaku usaha harus berpikir bagaimana mengatasi masalah di kondisi sekarang.

XL Axiata mencoba membantu mencari jalan keluar dengan meluncurkan program baru yang bertepatan dengan Hari UMKM Nasional.

Bekerjasama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI (Kemen PPA), XL Axiata hari ini (12/8/2020) meluncurkan 'Sispreneur'.

Sispreneur adalah salah satu program dari Sisternet, yang bertujuan memberikan kelas inkubasi bagi UMKM, khususnya pada perempuan pemilik usaha mikro. 

Program ini akan memberikan pemberdayaan pada 200 pengusaha mikro di 4 provinsi di Indonesia, yakni Bali, NTB, Sumatera Barat, dan Kalimantan Barat. 

Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini, mengatakan program ini mengajarkan 3 hal mendasar pada pelaku UMKM perempuan.

"Peserta diharapkan menguasai 3 kompetensi dasar yaitu product ready, market ready, dan digital and marketplace ready," pungkas Dian dalam acara Digital Press Conference Peresmian Program Kelas Inkubasi UMKM Perempuan 'Sispreneur' yang berlangsung secara virtual hari ini, 12 Agustus 2020. 

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga, yang turut hadir dalam peresmian kelas Inkubasi menyebut kolaborasi ini merupakan jalan untuk membantu perempuan melek digital.

“Usaha mikro dapat bertahan dan mampu menyelamatkan ekonomi saat krisis moneter pada 1997-1998, sehingga saya yakin, UMKM di Indonesia berpotensi untuk kembali menyelamatkan pemulihan ekonomi akibat pandemi," kata Menteri Bintang.

1597229648-peluncuran.jpgSumber: Peresmian kelas Inkubasi Sispreneur. (Tangkapan layar Digital Press Conference Peresmian Program Kelas Inkubasi UMKM Perempuan “SISPRENEUR” yang berlangsung hari ini, 12 Agustus 2020.)

"Melalui adaptasi dengan teknologi dan pemanfaatan e-commerce, perempuan penggerak pelaku usaha mikro berpotensi menguasai pasar dan terus memperbesar kontribusi ekonomi bagi bangsa," lanjutnya.

Sebagai salah satu pelaku usaha, Najla Bisyir yang merupakan Founder Bittersweet by Najla, sangat mendukung perempuan pelaku UMKM untuk melek digital.

"Awalnya aku jualan tahun 2016 pakai Path dan berdasarkan mulut ke mulut. Baru dari situ mulai mempelajari Instagram. 
Sekarang sangat luar biasa sosmed. Saya sangat menyayangkan pelaku UMKM yang tidak menggunakan sosmed untuk promosi produk," jelas Najla.

Pendiri bittersweet yang viral itu mengaku awalnya pernah punya toko offline. Namun toko tersebut tutup. Ia pun beralih ke sosial media dan usahanya mengalami peningkatan hingga besar seperti sekarang.

CEO Bukalapak, Rachmat Kaimuddin, juga menyatakan bisnis online merupakan kesempatan bagus bagi pelaku UMKM perempuan karena punya keuntungan.

"Ini kesempatan baik bagi UMKM karena kalau offline ada batasan fisik, sementara kalau online bisa melewati batas jarak. Jadi sayang kalau tidak dimanfaatkan. Terus punya toko fisik butuh modal untuk menyewa tempat, dengan online UMKM bisa lebih hemat. Jd ini great opportunity," pungkasnya. 

Kelas Inkubasi Sispreneur akan dilangsungkan secara online mengingat masih masa pandemi. Program ini akan berlangsung selama 3 bulan dan terbuka untuk semua pelaku UMKM.

Sispreneur sendiri akan memfasilitasi perempuan dari awal hingga akhir, mulai dari belajar, pendampingan, sampai endingnya market ready atau menjual. Sebab tujuan Sispreneur adalah untuk mencetak pelaku usaha mikro perempuan untuk jadi penggerak ekonomi.

Bagi pelaku UMKM yang ingin bergabung tidak ada syarat khusus. Kalian bisa lihat info lengkapnya dan cara mendaftar lewat aplikasi Sisternet. 

 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait