URnews

SMRC: Anies Baswedan Gagal Taati Peraturan PSBB di Agenda Habib Rizieq

Shelly Lisdya, Kamis, 26 November 2020 16.08 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
SMRC: Anies Baswedan Gagal Taati Peraturan PSBB di Agenda Habib Rizieq
Image: Penjemputan Habib Rizieq Shihab sepulang dari Saudi Arabia beberapa waktu lalu. (Twitter @PelangijinggaV)

Jakarta - Kembalinya Habib Rizieq Shihab ke Indonesia membawa agenda baru. 

Salah satu agenda yang disorot publik adalah pernikahan putrinya Najwa Shihab dan Maulid Nabi Muhammad SAW yang dihelat pada Sabtu malam (14/11/2020).

Selain menjadi kontroversi ketika Rizieq membawakan ceramah yang diduga menyinggung Nikita Mirzani, kerumunan masa pun tak terhindarkan. 

Lantas, agenda Rizieq menjadi sorotan publik, seperti yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), dalam surveinya menunjukkan sekitar 49 persen warga tahu adanya acara resepsi pernikahan dan Maulid Nabi yang diselenggarakan oleh Habib Rizieq Shihab.

Direktur Eksekutif SMRC, Sirojudin Abbas mengatakan, bahwa dari hasil survei, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dinilai lalai dalam peraturan PSBB.

“Di antara yang tahu acara tersebut, sekitar 57 persen setuju dengan pendapat, bahwa Gubernur DKI Jakarta telah gagal menjalankan aturan PSBB secara adil kepada semua warga DKI Jakarta tanpa memandang etnis, agama, atau golongannya,” ujarnya ketika memaparkan temuan survei SMRC bertajuk 'Sikap Publik Nasional terhadap FPI, MRS, dan Respons Pemerintah' Kamis (26/11/2020)

Survei SMRC dilakukan melalui wawancara per telepon pada 18-21 November 2020 dengan melibatkan sampel sebanyak 1201 responden yang dipilih secara random. Margin of error survei diperkirakan +/-2.9% pada tingkat kepercayaan 95%.

Survei SMRC juga menunjukkan bahwa mayoritas dari warga yang tahu agenda Rizieq memandang pemerintah layak bertindak tegas terhadap acara pernikahan putri Rizieq dan Maulid Nabi yang dihadiri ribuan pengikut yang tidak menerapkan protokol kesehatan (memakai masker dan menjaga jarak) secara ketat.

Dari total 49 persen warga yang tahu acara tersebut, mayoritas (77 persen) setuju seandainya aparat keamanan membubarkan acara itu dengan alasan COVID-19. Sedangkan yang tidak setuju sebesar 17 persen dan yang tidak menjawab enam persen.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait