URnews

Soal Aplikasi Alimama, Pakar Perencana Keuangan: Masyarakat Harus Pintar

Nivita Saldyni, Rabu, 23 September 2020 17.32 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Soal Aplikasi Alimama, Pakar Perencana Keuangan: Masyarakat Harus Pintar
Image: Ilustrasi investasi digital. (Pixabay)

Jakarta - Kasus aplikasi Alimama telah menarik perhatian publik. Pakar perencanaan keuangan, Aidil Akbar pun ikut memberikan tanggapan terkait aplikasi yang tersangkut dalam kasus dugaan penipuan tersebut.

"Fenomena investasi bodong itu masih akan terus ada, selama masih ada orang Indonesia yang ingin kaya mendadak," kata Aidil kepada Urbanasia, Rabu (23/9/2020).

Menurut Aidil, platform investasi berkedok aplikasi seperti Alimama ini cukup mudah ditebak guys. Pertama, aplikasi Alimama tak terdaftar secara resmi di PlayStore maupun App Store. Kedua terlihat dari cara kita mendapat uang dari aplikasi tersebut.

"Harusnya orang sudah paham kalau main games-nya kaya gini (aplikasi Alimama), dia pasti tipu-tipuan. Ini gampang sekali untuk dilacak. Jadi gak ada alasan sebenernya mau ngomel-ngomel bahwa ketipu segala macam karena Anda (member) sudah tahu ini money game. Ini jelas money game," jelas Aidil.

Nah menurut Aidil, cara kerja aplikasi Alimama untuk mendatangkan uang kepada para member lewat 'tugas' berupa transaksi fiktif ini harusnya cukup jadi pertanyaan besar bagi masyarakat sebelum bergabung.

"Pertanyaannya simple, ini aplikasi dapet duit dari mana? Itu yang bayar siapa duitnya? Jadi kalau sampai ada yang masih ketipu aneh aja buat saya. Gak make sense sih," imbuhnya.

Belum lagi jika diperhatikan, kasus penipuan serupa bukan pertama kali terjadi di Indonesia. Jauh sebelum kasus aplikasi Alimama viral, ada kasus-kasus serupa lain yang menurut Aidil harusnya bisa jadi pelajaran guys.

"Ini kan bukan pertama kali, udah banyak. Mereka kan memang menyasar pasarnya milenial, tapi sekarang milenial kan pinter pinter," pungkasnya.

Dari banyaknya kasus penipuan digital yang terjadi, Aidil berharap masyarakat bisa berpikir lebih kritis. Apalagi 'sesuatu' seperti halnya investasi bodong satu ini, ternyata gak sulit loh mendeteksinya.

"Sesuatu yang bodong itu biasanya pertanyaannya simple 'saya musti ngapain sih?'. Anda harus kritis jadi orang, ini duit mau dikemanain, dipake buat apa, gimana cara mereka memutar uang. Lalu kenapa juga mereka gak daftarkan diri di Android atau iOS? Nah ini bisa jadi screening awal," kata Aidil.

Namun terlepas dari itu semua, menurut Aidil kita sendiri lah yang bisa menjadi kunci untuk memberantas kasus penipuan di ranah digital, seperti pinjaman hingga investasi online ini guys.

"Ini kan sebenernya sudah terjadi berkali-kali, masyarakat udah baca beritanya, masyarakatnya aja yang masih demen dikibulin. Jadi yang harus pinter masyarakatnya. Apalagi kalau masukin duit puluhan ratusan juta, dia tahu kok atau paling nggak dia ada feeling 'ini gak bener'. Meskipun akhirnya tetap aja dijalanin," tutupnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait