URnews

Soal Harga Rokok Naik di 2021, Perokok Ini Bakal Pilih Tembakau Lintingan

Nivita Saldyni, Senin, 14 Desember 2020 14.34 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Soal Harga Rokok Naik di 2021, Perokok Ini Bakal Pilih Tembakau Lintingan
Image: Ilustrasi rokok. (Pixabay/Lukas Bieri)

Jakarta - Pemerintah bakal menaikkan tarif cukai hasil tembakau (CHT) atau cukai rokok pada 2021 sebesar 12,5 persen. Kenaikan itu pun berlaku pada Februari 2021.

Kebijakan tersebut menimbulkan beberapa respons dari pecinta rokok alias perokok aktif.

Salah satunya Avi, cewek berusia 24 tahun ini mengaku sedih mendengar kebijakan tersebut. Apalagi baginya rokok sudah menjadi kebutuhan sehari-hari.

"Aku udah denger (kenaikan harga rokok), bahkan dari beberapa bulan yang lalu. Jelas aku sedih, secara rokok udah jadi bagian konsumsi yang setara sama makan buat aku. Dengan harga yang sekarang aja, ini aja udah harus hemat banget, jadi satu bungkus untuk dua hari, harus bener-bener cukup supaya bisa makan tiap hari," kata Avi kepada Urbanasia, Jumat (11/12/2020).

Bahkan, kalau disuruh memilih antara makan atau rokok, cewek yang menghabiskan uang sekitar Rp 50.000 untuk tiga bungkus rokok setiap minggunya itu mengaku lebih memilih rokok.

"Kalau lebih dari stok (seminggu) itu, harus milih antara makan atau rokok, biasanya lebih pilih ke rokok. Karena buat mikir pas kerja dan kalo disandingin sama kopi tuh udah kenyang aja," ungkapnya sambil tertawa.

Pendapat senada juga disampaikan oleh Andre (23), pekerja swasta di Yogyakarta. Meski sedikit berat menerima kenyataan harga rokok akan naik, namun ia mengaku akan tetap membelinya.

"Memang mahal sih, tapi kadang ketika butuh ya mau gimana ya kita harus mempertimbangkan banyak hal juga. Karena rokok itu menurutku adalah bagian dari hidup," tanggap Andre.

Meski harga rokok akan naik di tahun depan, ia tak keberatan untuk menyisihkan sebagian penghasilannya untuk mengonsumsi rokok. 

"Ada satu hal yang harus dikeluarkan untuk biaya hidup itu dan rokok salah satunya. Tapi itu tidak besar, mungkin sepersekian persen dari biaya kebutuhan. Tapi tetap ada dan tetap akan dianggarkan. Namun, penggunaannya mungkin lebih hemat atau bisa pakai alternatif rokok-rokok yang lebih murah lainnya," jelas cowok yang menghabiskan uang Rp 50.000 seminggu untuk dua bungkus rokok.

Jika pemerintah menaikkan tarif CHT di 2021, Avi dan Andre mengaku akan tetap membeli rokok. Bahkan, mereka rela memilih cara yang dianggap lebih hemat, yakni dengan membeli rokok lintingan.

"Sejauh ini solusi yang saya gunakan dengan menggunakan rokok lintingan yang bisa dibeli di toko tembakau. Dan itu bisa dibeli dengan harga murah dan lebih hemat, meskipun lebih ribet," terang Andre.

"Aku akan tetap beli (rokok), tapi dengan segala cara harus sehemat mungkin. Dan ada opsi lain sih sebenernya selain harus hemat rokok, yaitu dengan cara melinting tembakau. Apalagi sekarang udah banyak banget toko tembakau yang buka, tembakaunya pun juga punya kualitas sendiri. Jadi cuma bedanya sama rokok, kita harus linting sendiri. Dengan cara itu tetap beli rokok, misal seminggu sekali dan hemat banget. Sisanya konsumsi tembakau," ujar Avi.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait