Soal Survei Setara, Wakil Wali Kota: Depok Sudah Lama Terapkan Toleransi

Jakarta - Imam Budi Hartono, Wakil Wali Kota Depok menegaskan bahwa Kota Depok sudah menerapkan sikap toleransi antar masyarakat dalam berbagai sektor sosial maupun agama. Hal ini ditunjukan dengan kehidupan masyarakat yang sudah tercipta dengan guyub dan rukun.
“Kota Depok sudah bertahun-tahun hidup rukun, guyub, kita nyaman-nyaman saja. Semuanya toleran di Kota Depok. Kita hidup rukun-rukun saja,” ucap Imam dikutip dari ANTARA, Rabu (6/4).
Pernyataan Imam ini merespons survei dari Setara Institute yang menyatakan Depok sebagai kota intoleran.
Ia menyatakan bahwa toleransi dan keberagaman adalah pilar utama dalam misi ketiga yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2021-2026, yaitu “mewujudkan masyarakat yang religius dan berbudaya berbasis kebhinekaan dan ketahanan keluarga.”
Implementasi dari rencana tersebut terdapat pada kebijakan afirmasi dan keberpihakan bagi kehidupan beragama dilakukan dengan berkeadilan. Selain itu juga terdapat program Dana Insentif bagi para pembimbing rohani bagi semua agama serta pembuatan izin mendirikan bangunan (IMB) gratis bagi rumah ibadah.
Semua implementasi tadi bertujuan supaya hak beragama warga dapat dijunjung tinggi, dengan penghormatan terhadap perbedaan dapat dihormati, toleransi, kemajemukan, dan kebhinekaan dapat terwujud.
Selain kehidupan masyarakat yang sedari dahulu sudah majemuk, di Depok sendiri juga terdapat Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) sebagai lembaga resmi forum komunikasi pemersatu bagi para umat beragama.
“Alhamdulillah dua dekade Depok berdiri, tidak ada peristiwa intoleransi di Kota Depok,” tambah Imam.
Pada tahun 2021, Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama (Kemenag) juga merilis Survei Nasional Indeks Kerukunan Umat Beragama (KUB), yang mana mengukur tingkat kerukunan masyarakat beragama di Indonesia dalam tiga dimensi, toleransi, kesetaraan, dan kerja sama.
Pada indeks tersebut menempatkan Kota Depok diatas DKI Jakarta, yaitu Depok mendapat angka 72,7 yang berada di atas indeks nasional yaitu 72,39. Sedangkan DKI Jakarta angkanya 72,2.