URnews

Sriwijaya Air SJ 182 Sempat Disebut Pecah di Udara, KNKT: Itu Tidak Benar

Kintan Lestari, Rabu, 3 Februari 2021 19.09 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Sriwijaya Air SJ 182 Sempat Disebut Pecah di Udara, KNKT: Itu Tidak Benar
Image: Petugas mengangkat bagian pesawat Sriwijaya Air SJ-182 ke dalam mobil di Dermaga JICT II, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (21/1/2021). (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/aww.)

Jakarta - Di media sosial belakangan ini ramai perbincangan terkait jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 tujuan Jakarta - Pontianak.

Dari info yang beredar di media sosial itu disebutkan kalau pesawat tipe Boeing 737-500 ini pecah di udara.

Ketua Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono pun membantah hal itu.

"Ada dua media sosial yang mengatakan ada kejanggalan pada pukul 7.40 UTC (14.40 WIB) pesawat Boeing 737 dengan kecepatan 115 knot secara teoretikal itu sudah 'stall' jadi 'moment of truth' pesawat ini sudah 'stall'. Hal ini tidak benar," kata Soerjanto dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR, seperti dikutip Antara, Rabu (3/2/2021).

Soerjanto memaparkan bukti-bukti dari black box flight data recorder (FDR) bahwa pesawat SJ 182 tidak pecah di udara.

Dari data automatic dependent surveillance broadcast (ADS-B), diketahui kalau data pesawat di ketinggian 250 kaki masih terekam, yang artinya mesin masih hidup.

Lalu puing-puing pesawat yang tersebar di area sebesar lebar 80 meter panjang 110 meter kedalaman 16-23 meter juga masih mewakili beberapa bagian depan sampai belakang pesawat.

Bukti lainnya adalah mesin turbin masih dalam keadaan hidup, jadi mesin masih berputar saat membentur air.

"Pesawat ini tidak mengalami ledakan sebelum membentur air. Pesawat secara utuh membentur air, tidak ada pecah di udara," ujarnya.

Sampai saat ini KNKT masih mencari black box berisi cockpit voice recorder (CVR) untuk menyelidiki lebih dalam penyebab pesawat jatuh.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait