URnews

KNKT Duga Sistem Autothrottle Penyebab Sriwijaya Air SJ 182 Jatuh

Shelly Lisdya, Senin, 25 Januari 2021 10.05 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
KNKT Duga Sistem Autothrottle Penyebab Sriwijaya Air SJ 182 Jatuh
Image: Presiden Joko Widodo saat mengamati sejumlah temuan serpihan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di Posko Darurat Evakuasi di Dermaga JICT II, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (20/1/2021). (ANTARA FOTO)

Jakarta - Penyelidik kecelakaan udara Indonesia saat ini tengah menyelidiki dugaan sementara penyebab jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

Ketua Sub Komite IK Penerbangan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Nurcahyo Utomo menyebut, masalah Boeing 737-500 ada pada sistem autothrottle.

"Ada laporan malfungsi pada autothrottle beberapa hari sebelumnya kepada teknisi di log perawatan, tapi kami tidak tahu apa masalahnya," katanya kepada Reuters, Jumat (22/1/2021).

Penyebab jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 akan diketahui apabila cockpit voice recorder (CVR) yang merupakan bagian dari kotak hitam sudah ditemukan. Hingga saat ini, CVR Sriwijaya Air SJ 182 masih dalam pencarian.

"Jika kami menemukan CVR, kami dapat mendengar percakapan pilot, apa yang mereka bicarakan dan kami akan tahu apa masalahnya," tambahnya.

Namun, ia belum dapat memastikan jika autothrottle menjadi penyebab jatuhnya pesawat. Nurcahyo juga menambahkan, tidak ada masalah lain dalam catatan maintenance tersebut.

Lebih lanjut, ia juga mengatakan, jika pesawat boleh terbang dengan sistem autothrottle yang tidak berfungsi karena pilot dapat mengendalikannya secara manual.

Lantas apa itu autothrottle? Dilansir dari laman penerbangan, ilmu terbang.com, autothrottle adalah sistem untuk mengatur pesawat secara otomatis. Dengan adanya autothrottle, pesawat hanya perlu memberi informasi kecepatan yang diinginkan ke komputer.

Selanjutnya, komputer akan mengatur tenaga mesin untuk menerbangkan pesawat dengan kecepatan yang diinginkan.

Sementara itu, hingga kini, pihak maskapai, Sriwijaya mengaku belum dapat berkomentar terkait teknis yang menyangkut penyidikan sebelum ada pernyataan resmi KNKT. Laporan pendahuluan diharapkan selesai dalam waktu 30 hari setelah kecelakaan itu, sesuai dengan standar internasional.

Laman Reuters mengutip sumber Wall Street Journal (WSJ) pada hari Kamis (21/1/2021) melaporkan data FDR menunjukkan sistem autothrottle tidak beroperasi dengan baik di salah satu mesin pesawat saat lepas landas dari Jakarta menuju Pontianak.

WSJ mengungkapkan, alih-alih mematikan sistem, FDR mengindikasikan pilot mencoba untuk membuat throttle yang macet berfungsi. Hal tersebut dapat memicu perbedaan tenaga yang signifikan antar mesin dan membuat pesawat lebih sulit dikendalikan.

Sementara itu, pencarian korban telah dihentikan sejak Kamis (21/1/2021).

"Operasi pencarian telah ditutup, tetapi kami akan terus mencari CVR-nya," ujar Kepala Basarnas, Marsdya TNI Bagus Puruhito.

Bagus mengatakan kepada awak media, bahwa tim penyelamat telah mengumpulkan lebih dari 324 kantong bagian tubuh dan bagian pesawat.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait