Starbucks Minta Maaf soal Pegawai Intip Pelanggan Lewat CCTV

Jakarta - Starbucks Indonesia akhirnya buka suara terkait video viral yang menunjukkan dua oknum diduga pegawai mereka yang tengah asyik mengintip pelanggan wanita dari CCTV, Rabu (1/7/2020).

Lewat akun Twitter @SbuxIndonesia, pihak Starbucks membalas beberapa netizen yang mendesak pihaknya untuk mengusut tuntas kejadian yang telah viral di media sosial, Rabu lalu.

"Mohon maaf atas peristiwa yang terjadi dan beredar di media sosial. Saat ini kami telah menginvestigasi dan menindak tegas karyawan yang bersangkutan. Sekali lagi kami mohon maaf dan kami akan memastikan agar kejadian ini tidak terulang kembali," jawab @SbuxIndonesia.

Sayangnya permohonan maaf ini tampaknya masih dirasa kurang oleh netizen. Banyak yang menuntut agar oknum yang viral itu juga meminta maaf kepada publik atas perbuatan tercelanya itu.

"Kami tidak terima klarifikasi, tuhan menciptakan tangan lebih banyak dari mulut dan tangan bisa digunakan untuk mengetik surat pemecatan ataupun tuntutan," balas seorang netizen.

"I'll stop going to Starbuck, no meeting, no cinamon rolls, no grabfood, don't want to do anything with Starbuck until further notice. And by further notice, I expect it in less than three days. Thank you," balas netizen lainnya.

"Mohon oknum tersebut membuat Video Klarifikasi Permintaan Maaf (sangsi sosial, bikin malu diri sendiri) & pihak Sbux juga merelease surat pemecatan oknum tersebut ke publik. Agar partner yg lain jera & ga akan melakukan hal seperti ini kedepannya," cuit lainnya.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, netizen tengah dibuat heboh dengan aksi dua oknum yang diduga pegawai Starbucks yang mengintip gerak-gerik pelanggan wanita lewat CCTV.

Keduanya diam-diam mengintip dan merekam para pelanggan wanita sambil tertawa, seakan tak ada yang salah dari perbuatan keduanya.

Sikap tak bertanggung jawab keduanya itu terungkap di Twitter sejak Rabu (1/7/2020) lalu. Hal ini pun sontak membuat netizen geram. Alhasil, akun Twitter @SbuxIndonesia pun diserang netizen yang menuntut manajemen untuk mengusut tuntas kasus tersebut.