URnews

Status Gunung Anak Krakatau Naik ke Level Siaga, Simak Potensi Bahayanya!

Rizqi Rajendra, Senin, 25 April 2022 15.05 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Status Gunung Anak Krakatau Naik ke Level Siaga, Simak Potensi Bahayanya!
Image: Ilustrasi - Laporan aktivitas Gunung Anak Krakatau (Dok. PVMBG)

Jakarta - Gunung Anak Krakatau yang berada di kawasan Selat Sunda, Provinsi Lampung, statusnya meningkat dari level II Waspada menjadi level III Siaga. Sejak kelahiran Gunung Anak Krakatau pada Juni 1927 hingga saat ini, erupsi berulang kali terjadi sehingga gunung tersebut tumbuh semakin besar dan tinggi.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan, terjadi 21 kali gempa letusan, 38 kali gempa vulkanik dalam, serta 155 kali gempa hembusan selama periode 1-24 April 2022.

"Hasil pemantauan visual dan instrumental menunjukkan adanya kenaikan aktivitas yang semakin signifikan dan tingkat aktivitas Gunung Anak Krakatau dinaikkan dari Waspada (Level II) menjadi Siaga (Level III) terhitung sejak tanggal 24 April 2022, pukul 18.00 WIB," tulis keterangan resmi dikutip Urbanasia dari laman resmi Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Senin (25/4/2022).

Dari hasil pengamatan visual, tinggi hembusan asap selama periode 1-24 April 2022 dari arah Pos PGA Pasauran dan Kalianda serta dari CCTV umumnya jelas hingga tertutup kabut. Saat cuaca cerah teramati hembusan asap kawah berwarna putih dengan intensitas tipis hingga tebal, tinggi kolom hembusan sekitar 25–3000 meter dari atas puncak Gunung Anak Krakatau.

Ditinjau dari potensi bahayanya, hampir seluruh tubuh Gunung Anak Krakatau merupakan kawasan rawan bencana, sehingga aktivitas gunung tersebut saat ini adalah lontaran material pijar dalam radius 2 km dari pusat erupsi. 

Namun kemungkinan lontaran akan menjangkau jarak yang lebih jauh. Sedangkan sebaran abu vulkanik tergantung dari arah dan kecepatan angin dapat menjangkau kawasan yang lebih jauh.

"Sehubungan dengan tingkat aktivitas Gunung Anak Krakatau berada pada Level III (Siaga), masyarakat, pengunjung, atau pendaki tidak diperbolehkan mendekati Gunung Krakatau dalam radius 5 km dari kawah aktif," imbau PVMBG.

Berdasarkan data pemantauan visual dan instrumental serta pantauan emisi SO2 bahwa aktivitas Gunung Anak Krakatau ada kecenderungan meningkat dan belum menunjukkan adanya penurunan aktivitas vulkanik.

Meski demikian, Badan Geologi akan terus berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Nasional Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten dan Lampung, serta dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

"Masyarakat di wilayah pantai Provinsi Banten dan Lampung harap tenang dan jangan mempercayai isu-isu tentang erupsi Gunung Anak Krakatau yang akan menyebabkan tsunami, serta dapat melakukan kegiatan seperti biasa dengan senantiasa mengikuti arahan BPBD setempat," pungkasnya.

1650873919-image-(1).pngSumber: (Dok. PVMBG)

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait