URtrending

Status Rektor ITK Viral, Sebut Mahasiswi Berhijab sebagai Manusia Gurun

Rizqi Rajendra, Sabtu, 30 April 2022 12.48 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Status Rektor ITK Viral, Sebut Mahasiswi Berhijab sebagai Manusia Gurun
Image: Rektor Institut Teknologi Kalimantan, Budi Santosa Purwokartiko (Foto: ITS)

Jakarta - Pernyataan Rektor Institut Teknologi Kalimantan (ITK), Budi Santosa Purwokartiko menuai kecaman dari berbagai pihak. Pasalnya ia dinilai rasis karena menyebut mahasiswi berhijab sebagai manusia gurun.

Hal itu terungkap dari akun Twitter @AzwarSiregar yang menampilkan tangkapan layar sebuah tulisan dengan nama Budi Santosa Purwokartiko. Dalam tulisan tersebut, Budi mengaku mewawancarai beberapa mahasiswa untuk program beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

"Saya berkesempatan mewawancara beberapa mahasiswa yang ikut mobilitas mahasiswa ke luar negeri. Program Dikti yang dibiayai LPDP ini banyak mendapat perhatian dari para mahasiswa," ujar tangkapan layar tersebut dikutip Urbanasia Sabtu, (30/4/2022).

"Jadi dari 12 mahasiswi yang saya wawancarai, tidak satu pun menutup kepala ala manusia gurun. Otaknya benar-benar openmind. Mereka mencari Tuhan ke negara-negara maju seperti Korea, Eropa Barat dan US, bukan ke negara yang orang-orangnya pandai bercerita tanpa karya teknologi," lanjutnya.

Lebih lanjut, Budi juga mengaku senang ketika mewawancarai para mahasiswa pendaftar beasiswa LPDP tersebut, karena mereka tidak berbicara soal agama maupun kehidupan setelah kematian.

"Mereka bicara tentang hal-hal yang membumi, seperti apa cita-citanya, minatnya, usaha untuk mendukung cita-citanya, apa kontribusi untuk masyarakat dan bangsanya, nasionalisme, dan lain sebagainya," tutur Budi.

"Tidak bicara soal langit atau kehidupan sesudah mati. Pilihan kata-katanya juga jauh dari kata-kata langit seperti Inshaallah, Barakallah, syiar, Qadarullah, dan sebagainya," sambungnya.

Sontak pernyataan Budi itu menuai kecaman karena dinilai rasis terhadap umat muslim. Dari pantauan Urbanasia pada Sabtu, (30/4/2022) unggahan di akun Facebook Rektor ITK itu telah dihapus, namun tangkapan layarnya tersebar luas di media sosial.

"Ada Rektor sebuah PTN yg bersikap rasis dan xenofobik. Merasa dirinya paling Pancasila, paling nasionalis. Padahal Bung Karno saja dalam pidato 1 Juni 1945 mengutip Gandhi: "My nationalism is humanity." Nasionalisme Indonesia berwawasan kemanusiaan, menjunjung HAM dan demokrasi," kecam Guru Besar Universitas Muhammadiyah Surakarta, Prof Aidul Fitriciada melalui akun Twitternya.

"Tulisan Prof Budi Santosa Purwokartiko ini bisa masuk kategori 'rasis' dan 'xenophobic'. Rasis adalah pembedaan berdasarkan ras (manusia gurun, Arab). Xenophobic adalah benci pada orang asing (manusia gurun). Saya kira beliau contoh korban 'firehose of kadrunisasi'. Jangan dicontoh ya," kata Peneliti Drone Emprit dan Media Kernels Indonesia, Ismail Fahmi.

Tak hanya itu, netizen juga melayangkan kritik kepada LPDP RI karena Budi Santosa selaku pewawancara bersikap rasis terhadap umat Islam. Adapun hingga berita ini dimuat, belum ada pernyataan resmi dari LPDP RI.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait