4 Tips Tingkatkan Kualitas Hidup Pengidap Autoimun

Jakarta – Autoimun merupakan penyakit yang sangat langka. Tapi kini jumlah penderita penyakit tersebut meningkat tajam.
Berdasarkan data yang dihimpun Marisza Cardoba Foundation, penderita autoimun (ODAI) di Indonesia mencapai sekitar 15 ribu orang. Jumlah tersebut bisa lebih banyak karena sebagian besar kasus autoimun masih belum terdeteksi.
“Dua generasi lalu, penyakit autoimun sangat langka. Tapi sekarang jumlahnya meningkat tajam. Dari data yang kami kumpulkan ada sekitar 15 ribu orang penderita autoimun," kata Marisza Cardoba, penyintas autoimun sekaligus founder MCF.
"Jumlah kasus autoimun masih bisa lebih banyak, hal ini disebabkan karena masyarakat enggan memeriksakan penyakitnya secara menyeluruh,” tambahnya.
Baca Juga: Tips Penuhi Asupan Vitamin D untuk Cegah Penyakit Autoimun
Marisza menyebut autoimun sangat memengaruhi kualitas hidup seseorang. Sebab ODAI hanya mampu beraktivitas 5-6 jam sehari karena sering mengalami keluhan nyeri sendi, mudah lelah, rambut rontok, sering sariawan, demam, dan gejala lainnya. Beberapa kasus autoimun bahkan bisa memicu kematian.
Meski berbahaya, Marisza mengatakan penyakit ini bisa dikendalikan asal ditangani dengan tepat. Berikut beberapa tips untuk meningkatkan kualitas hidup para ODAI.
1. Pola Makan Sehat
Penyakit autoimun disebabkan beberapa oleh faktor, tapi sebagian besar terjadi karena gaya hidup. Ketua Dewan Pengawas Marisza Cordoba Foundation, dr Aru Sudoyo menyebut makanan instan adalah salah satu penyebab penyakit autoimun pada generasi saat ini.
“Bahan-bahan kimia dalam makanan instan menjadi perangsang rusaknya antibodi dalam tubuh,” kata dr Aru.
Selain paparan bahan kimia pada makanan, autoimun disebabkan karena kurangnya vitamin D dalam tubuh. Maka dari itu, dia menyarankan agar ODAI banyak mengonsumsi makanan kaya vitamin D, seperti sarden, kale, brokoli, dan salmon.
2. Olahraga Aktif
Gaya hidup aktif sangat penting bagi setiap orang, termasuk penderita autoimun. Olahraga teratur dapat meningkatkan kesehatan dan kekuatan otot, terutama pengidap rheumatoid arthritis atau rematik. Tak perlu olahraga berat, cukup rutin jalan kaki selama 30 menit setiap harinya.
3. Pengendalian stres
Stres bisa membuat gejala penyakit autoimun semakin parah. Karena itu, ODAI perlu mengelola stres dengan baik agar tidak berkembang menjadi depresi. Beberapa cara pengendalian stres yang bisa dilakukan di antaranya, ibadah, melakukan hobi, dan manajemen waktu.
4. Terus belajar
Memahami kondisi tubuh dapat meredakan gejala autoimun ketika kambuh. Agar bisa mengenal lebih jauh suatu penyakit, ODAI bisa bergabung dengan komunitas untuk mengetahui hak dan kewajiban pasien hingga informasi obat (polifarmasi).