Ahli Bedah di New York Transplantasi Ginjal Babi ke Manusia
Jakarta - Ahli bedah di New York telah berhasil menempelkan ginjal babi yang diubah secara genetik ke pasien manusia dan menemukan bahwa organ tersebut bekerja secara normal.
Penelitian ini merupakan sebuah terobosan ilmiah yang digadang-gadang dalam waktu ke depan dapat menghasilkan pasokan organ baru yang besar untuk pasien yang sakit parah.
Para peneliti telah lama berusaha menumbuhkan organ pada babi yang cocok untuk ditransplantasikan ke manusia.
Teknologi seperti kloning dan rekayasa genetika ini disebut telah membawa visi tersebut lebih dekat ke kenyataan dalam beberapa tahun terakhir, tetapi pengujian organ eksperimental ini pada manusia telah menghadirkan pertanyaan etis yang menakutkan.
Ahli bedah di NYU Langone Health mengambil langkah yang mencengangkan, yakni dengan persetujuan keluarga, mereka menempelkan ginjal babi ke pasien mati otak yang tetap hidup dengan ventilator, dan kemudian mengikuti respons tubuh saat mengukur fungsi ginjal. Dan ini adalah operasi pertama dari jenisnya.
Para peneliti melacak hasilnya hanya dalam waktu 54 jam, dan masih banyak pertanyaan yang harus dijawab tentang konsekuensi jangka panjang dari operasi semacam itu. Prosedur ini tidak akan tersedia untuk pasien dalam waktu dekat, karena ada rintangan medis dan peraturan yang signifikan untuk diatasi.
Kendati demikian, para ahli di bidangnya menyebut operasi tersebut sebagai tonggak sejarah.
“Ini adalah terobosan dan masalah besar,” kata Dr. Dorry Segev, seorang profesor bedah transplantasi di Johns Hopkins School of Medicine yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut, dikutip dari laman NY Times, Kamis (21/10/2021).