URstyle

Deteksi Gangguan Jantung dengan Teknologi CT Scan Terbaru

William Ciputra, Selasa, 28 Mei 2024 08.14 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Deteksi Gangguan Jantung dengan Teknologi CT Scan Terbaru
Image: Ilustrasi - CT Scan dengan teknologi terbaru. (Freepik)

Jakarta - Teknologi di bidang kesehatan terus mengalami perkembangan. Salah satunya adalah CT Scan melalui mesin The New Revolutionary CT Scan 512 Slice yang dilengkapi dengan Artificial Inteligence (AI).

CT Scan teknologi terbaru ini sudah ada di Indonesia, tepatnya di RS Pondok Indah - Puri Indah. Rumah sakit ini sekaligus menjadi yang pertama menggunakan CT Scan tersebut.

“Ini merupakan komitmen kami untuk terus menghadirkan layanan kesehatan yang mengutamakan kebutuhan pasien,” kata CEO RS Pondok Indah Group, dr. Yanwar Hadiyanto dalam peluncuran The New Revolutionary CT Scan 512 Slice with AI, Senin (27/5/2024). 

Dengan teknologi baru ini, waktu pemeriksaan CT-Scan yang lebih singkat, penegakkan hasil diagnosis dokter yang lebih akurat, serta menghilangkan batasan pemeriksaan untuk kondisi medis tertentu.

Teknologi The New Revolutionary CT Scan 512 Slice with AI membantu dokter dalam mendeteksi adanya plak di pembuluh darah yang dapat menyebabkan penyakit jantung koroner.

Selain itu, CT Scan ini juga mengevaluasi struktur jaringan anatomi jantung dan memberikan pencitraan kondisi pembuluh darah lebih detail, serta dapat dimanfaatkan untuk mendeteksi dini penyakit jantung pada individu yang memiliki faktor risiko penyakit jantung.

Menurut data Riskesdas tahun 2018, terjadi peningkatan kasus kematian pada usia muda atau produktif akibat penyakit jantung koroner di Indonesia. 

Fenomena ini dipicu oleh perilaku gaya hidup masyarakat yang tidak sehat, faktor genetik, paparan lingkungan, serta peningkatan faktor risiko kesehatan. 

1716858773-Konferensi-Pers-RS-Pondok-Indah-Group.JPEGKonferensi Pers RS Pondok Indah - Puri Indah. (Istimewa)

Hal ini menyebabkan pergeseran kasus kardiovaskular seperti penyakit jantung koroner yang sebelumnya sering dikaitkan dengan kelompok usia lanjut menjadi ancaman bagi kelompok usia muda.

Dokter Spesialis Jantung RS Pondok Indah - Puri Indah, dr. Johan Winata menuturkan, kelompok usia muda yang mengalami penyakit jantung koroner cenderung merasakan dampak signifikan karena adanya penurunan kualitas hidup, keterbatasan aktivitas fisik, serta meningkatkan risiko komplikasi penyakit lain yang lebih serius.

“Untuk itu, langkah-langkah pencegahan seperti menerapkan gaya hidup sehat, mengelola faktor risiko, dan secara rutin melakukan pemeriksaan kesehatan diperlukan sebagai upaya deteksi dini dan pencegahan risiko penyakit jantung koroner,” katanya. 

Dengan berbagai dampak gangguan jantung yang mengintai, kesadaran akan pentingnya deteksi dini pada usia produktif melalui medical health check-up rutin perlu ditingkatkan guna menghindari keterlambatan diagnosis dan penanganan medis.

Penggunaan CT Scan terbaru ini memastikan pemeriksaan CT Scan berlangsung cepat dan nyaman bagi pasien. Pemindaian (scanning) hanya membutuhkan waktu 0,23 detik atau 1-beat cardiac (memindai dalam 1 degupan jantung). 

Hal ini memudahkan pemeriksaan pada pasien dengan aritmia (denyut jantung tidak beraturan). Pemeriksaan CT-Scan kini dapat dilakukan tanpa pasien mengonsumsi obat beta blocker (penstabil denyut jantung)

Teknologi Artificial Intelligent (AI) Based Automatic Patient Positioning dan TrueFidelity™ pada alat CT Scan ini memastikan hasil pindaian tergambar sangat jelas (high-resolution imaging) karena AI dapat mengoreksi goyangan/gerakan sehingga pasien bisa mendapatkan gambaran jantung yang presisi. 

Hasil pencitraan dengan resolusi tinggi ini juga membantu pencitraan pasien dengan kalsifikasi arteri koroner, plak, dan yang sudah dipasang ring jantung. 

“Pemeriksaan dengan The New Revolutionary CT Scan 512 Slice with AI membantu pasien mendapatkan pengalaman scan time lebih cepat, dosis radiasi lebih rendah, dan dosis cairan kontras lebih sedikit,” kata Dokter Spesialis Radiologi RS Pondok Indah - Puri Indah, dr. Kanovnegara. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait