URstyle

'Diva', Patung Vagina Raksasa di Brasil yang Tuai Kontroversi 

Griska Laras, Kamis, 7 Januari 2021 10.27 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
'Diva', Patung Vagina Raksasa di Brasil yang Tuai Kontroversi 
Image: istimewa

Pernambuco - Sebuah patung beton raksasa berbentuk vagina telah membuat heboh masyarakat Brasil. Patung setinggi 33 meter ini berlokasi di lereng bukit di Usina del Arte, sebuah taman seni di negara bagian Pernambuco. 

Patung yang dinamai 'Diva' ini merupakan karya seniman visual Juliana Notari, yang dibuat untuk menyinggung masalah gender dari perspektif perempuan. 

“Saya menggunakan seni untuk berdialog dengan masalah gender dari perspektif perempuan yang dikombinasikan dengan masyarakat barat yang kosmoposentris dan antroposentris,” tulis Notari di akun Facebooknya.

“Saat ini masalah tersebut sudah semakin mendesak. Lagi pula dengan mengubah perspektif hubungan antara manusia dan bukan manusia, memungkinkan kita hidup lebih lama di planet ini". 

Tapi sayangnya 'dialog' Notari ini malah menimbulkan kontroversi dan mendapat banyak kritik dari kaum konservatif.

"Organ seks tidak diciptakan untuk dikagumi, apalagi disebut seni," tulis salah satu pengguna Facebook. 

1609989936-diva1.jpgSumber: null

1609989936-diva1.jpgSumber: Facebook Juliana Notari. 

"Ini (Diva) tidak perlu dan tidak ada artinya. Anda melakukan ini karena Anda tahu akan ada kritik dan itulah yang Anda inginkan, publisitas."

“Apa tidak cukup melihat begitu banyak wanita pamer bokongnya, memakai celana pendek atau rok mini, sekarang ada vagina di lapangan terbuka. Bagi saya, ini tidak pernah bisa disebut seni”.  

Melansir NBC News, patung berwarna merah cerah ini diresmikan di momen yang pas, tak lama setelah Presiden Brasil, Jair Bolsonaro, melontarkan kritik terhadap pemerintah Argentina yang melegalkan aborsi.  

Melalui akun Twitter-nya, Bolsonaro menyebut aborsi hanya legal secara selektif dalam kasus pemerkosaan atau keadaan yang mengancam jiwa. 

“Saya sangat meratapi kehidupan anak-anak Argentina, yang harus dipotong dalam rahim ibu mereka dengan persetujuan negara,” tulis Bolsonaro, 30 Desember. "Aborsi tidak akan pernah dilegalkan di negeri kami."

Karya Notari ini tentunya dapat diartikan sebagai teguran yang tepat waktu untuk sentimen ini, yang mungkin menjadi alasan mengapa patung tersebut menimbulkan begitu banyak kemarahan masyarakat. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait