Gelar Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Berubah dari Sp.KK jadi Sp.DVE
Jakarta - Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin mengalami perubahan gelar dari yang biasanya Sp.KK atau Sp.DV menjadi Sp.DVE atau Spesialis Dermatologi, Venereologi, dan Estetika.
Menurut Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin (Perdoski), dr. Yulianto Listiawan, perubahan gelar ini berdasarkan pada 3 nomenklatur baru yang ditetapkan.
Dalam sambutannya pada perayaan HUT Ke-58 Perdoski, Yulianto menyebutkan bahwa pihaknya akan meningkatkan kontribusi kepada masyarakat, termasuk mensosialisasikan perubahan gelar ini.
“Sangat penting untuk menginformasikan perubahan ini demi kenyamanan masyarakat dalam berobat dan berkonsultasi,” kata Yulianto dalam acara yang diikuti secara online, Rabu (31/1/2024).
Adapun tiga nomenklatur perubahan gelar Sp.KK atau Sp.DV menjadi Sp.DVE ini adalah sebagai berikut:
- Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) No. 99 tahun 2021 tentang standar Pendidikan Profesi Dokter Subspesialis Dermatologi dan Venereologi.
- Salinan Keputusan DIrektur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi No.: 163/E/KPT/2022 tentang Nama Program Studi Pada Jenis Pendidikan Akademik dan Pendidikan Profesi.
- Surat Pemberitahuan Kolegium Dermatologi dan Venereologi Indonesia (KDVI) No.: 1322-1/Kolegium-DV/VIII/2022 mengenai Pemberitahuan Perubahan Nomenklatur dan Gelar.
Yulianto menuturkan, seorang dokter Sp.DVE bisa menangani berbagai masalah kelainan kulit peradangan, infeksi, tumor dan bedah kulit, alergi, hingga infeksi menular seksual.
Press conference HUT Ke-58 Perdoski secara online. (Istimewa)
Selain itu, dokter juga bisa menangani berbagai tindakan kosmetik medik seperti laser, injeksi botox, microneedling, peeling, filler, threadlift, bedah kulit dan berbagai tindakan di bidang estetika lainnya.
“Seluruh ruang lingkup Sp.DVE mencakup seluruh rentang usia, dari bayi hingga lansia,” imbuhnya.
Penyebaran informasi perubahan gelar Sp.DVE ini sejalan dengan berbagai agenda perayaan ulang tahun Perdoski ke-58 yang hadir melalui webinar, workshop dan bermacam lainnya.
Menurut Ketua Panitia HUT Perdoski ke-58 sekaligus Ketua Bidang Sosial dan Kerjasama dr. Andreas Widiansyah, Perdoski selalu berupaya berkontribusi dan terlibat di tengah masyarakat dengan berbagai aktivitas yang nyata.
Andreas menyebutkan, pihaknya sangat menyadari bahwa saat ini perkembangan dunia digital sangat masif sehingga beragam webinar, penyebaran informasi dan kegiatan interaktif dimaksimalkan dengan memanfaatkan channel dan platform digital seperti sosial media.
“Webinar, workshop, diskusi panel dan penyebaran informasi terus digencarkan secara digital tanpa meninggalkan partisipasi di dunia nyata seperti bakti sosial dan seminar umum,” katanya.
Adapun dalam berkegiatan, seorang Dokter Sp.DVE dinaungi oleh satu organisasi yaitu Perdoski. Saat ini, Perdoski menaungi 29 Perdoski Cabang yang tersebar dari Aceh hingga Jayapura dan juga 13 Kelompok Studi.
Terdapat lebih dari 2900 Anggota Perdoski, yang terdiri dari hampir 2400 dokter Sp. DVE dan 500 Anggota Muda Perdoski yang sedang menempuh pendidikan DVE.