Hadapi Cuaca Panas Ekstrem dengan Jaga Hidrasi Tubuh

Jakarta - Cuaca panas ekstrem masih mengancam masyarakat Indonesia. Bahkan menurut BMKG, cuaca panas dengan suhu maksimal 37,6°C masih akan dirasakan masyarakat hingga akhir Oktober dan awal November 2025.
Menurut Dokter Spesialis Penyakit Dalam dari RS Hermina Karawang, dr Yhan Batista, cuaca panas ekstrem yang melanda itu bisa mengakibatkan tubuh manusia jadi dehidrasi.
“Suhu yang tinggi dan kelembapan yang rendah dapat menyebabkan tubuh kehilangan banyak cairan melalui keringat, sehingga meningkatkan risiko dehidrasi,” kata Dokter Yhan, dikutip Minggu (26/10/2025).
Untuk menanggulangi dampaknya, setiap individu perlu memastikan tubuhnya selalu terhidrasi dengan baik. Caranya dengan mengonsumsi air minum berkualitas, seperti air murni dari Amidis.
Head of Marketing Amidis, Astrid Adelaide Siregar menjelaskan, air minum Amidis diproses dengan teknologi multrifitrasi dan distilasi mutakhir untuk menjamin setiap tetesnya bebas dari kontaminan kimia, mikroorganisme, dan zat berbahaya lainnya.
Proses distilasi Amidis, lanjut Astrid, dilakukan dengan cara memasak air di atas suhu 110°C sehingga uap air yang dihasilkan benar-benar murni, lalu dikondensasikan kembali menjadi air.
“Hasilnya adalah air dengan kemurnian 0PPM yang bebas kontaminan, sehingga aman untuk dikonsumsi,” kata Astrid.
Astrid menambahkan, menjaga asupan air dan memilih air minum berkualitas jadi kunci agar tubuh tetap bugar di tengah cuaca panas ekstrem.
Selain kualitasnya, Amidis juga memiliki berbagai varian ukuran yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan, mulai dari galon 15 liter dengan double protection serta galon 19 liter untuk kebutuhan keluarga di rumah.
Sementara untuk individu, Amidis menawarkan pilihan botol 220 ml, 600 ml, 1500 ml, dan 5 liter yang bisa mendukung hidrasi tubuh optimal di manapun dan kapan pun.
“Jadi, ingat jangan telan mentah-mentah dan pikir masak-masak, pilihlah air minum berkualitas,” pungkas Astrid.
