Hemodialisis Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien PGK, Begini Cara Kerjanya

Jakarta - Ginjal merupakan salah satu organ yang punya peran sangat penting bagi tubuh. Pasalnya, ginjal bertugas menyaring darah, membuang limbah dan racun, menjaga keseimbangan cairan, hingga menghasilkan hormon penting.
Ketika ginjal tidak berfungsi dengan baik, maka seseorang sedang dalam masalah kesehatan yang serius. Jika tidak segera ditangani dengan benar, maka pasien bisa mengidap penyakit Gagal Ginjal Kronik alias PGK.
PGK terjadi ketika tubuh tidak mampu membuang zat-zat sisa dan racun dari darah akibat tidak berfungsinya ginjal. Salah satu pengobatan yang dianjurkan untuk pasien PGK adalah hemodialisis alias cuci darah.
Hemodialisis adalah prosedur medis ketika darah dialirkan keluar dari tubuh, dibersihkan melalui alat khusus, dan dikembalikan lagi ke tubuh pasien.
Proses hemodialisis membantu menghilangkan limbah, kelebihan cairan, dan racun yang menumpuk. Prosesnya dilakukan 2-3 kali seminggu dengan durasi 3-4 jam per sesi.
Konsultan ginjal-hipertensi RS Bethsaida Gading Serpong, dr Muthalib Abdullah menjelaskan, hemodialisis telah memberikan harapan hidup bagi jutaan pasien PGK, meski bukan merupakan solusi permanen.
“Terapi ini membantu menghilangkan racun, menjaga keseimbangan elektrolit, serta mencegah komplikasi. Hasilnya, pasien dapat beraktivitas sehari-hari dengan lebih baik,” katanya, dikutip Sabtu (27/9/2025).
Inovasi dalam Prosedur Hemodialisis
Hanya saja, terapi hemodialisis konvensional punya keterbatasan, terutama dalam membersihkan racun berukuran menengah.
Kabar baiknya, teknologi untuk hemodialisis terus mengalami perkembangan dalam beberapa tahun terakhir. Salahnya satu inovasi penting yang ditemukan adalah penggunaan dialiser generasi baru yaitu HD Theranova dan HDX (hemodialisis ekspansi).
Selain kedua teknologi itu, ada juga alternatif dan pelengkap prosedur hemodialisis yaitu Hemodiafiltrasi (HDF). Prosedur ini menggabungkan prinsip hemodialisis dan filtrasi tekanan tinggi untuk menghilangkan racun dengan lebih efektif.
Menurut Dokter Muthalib, HDF bermanfaat bagi pasien yang perlu pembersihan lebih optimal. Namun, HDF perlu perangkat mesin dan sistem water treatment canggih, serta protokol yang lebih kompleks.
“Prosedur HDF punya syarat, seperti harus high-efficiency, kecepatan aliran darah (Quick of Blood) dari tubuh pasien ke dialiser harus tinggi, yaitu 300 mL/menit, sehingga akses untuk mengalirkan darah dari tubuh pasien harus bagus,” jelasnya.
Keberadaan teknologi Hemodialisis seperti Theranova, HDX, dan HDF memberikan harapan bagi kualitas hidup pasien PGK yang lebih baik.
Hanya saja, belum semua fasilitas kesehatan menyediakan teknologi-teknologi tersebut. Adapun RS Bethsaida Gading Serpong kini sudah dilengkapi tekologi Theranova dan menjadi yang pertama di wilayah Banten.