URstyle

Industri Pariwisata Tunjukkan Tren Positif di 2023, Optimis Songsong 2024

William Ciputra, Kamis, 14 Desember 2023 18.58 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Industri Pariwisata Tunjukkan Tren Positif di 2023, Optimis Songsong 2024
Image: Ilustrasi berwisata. (Freepik)

Jakarta - Sektor Pariwisata Indonesia menunjukkan tren positif sepanjang tahun 2023. Hal ini tentunya akan membuat sektor pariwisata semakin optimis untuk menyongsong tahun 2024.

Berdasarkan data tiket.com dan Kemenparekraf, industri pariwisata Indonesia terus mengalami pertumbuhan sepanjang tahun 2023. Pertumbuhan dapat dilihat dari penggunaan pesawat yang naik 70 persen dan kereta api naik 20 persen dibanding 2021.

Co-Founder sekaligus CMO tiket.com, Gaery Undarsa menjelaskan, data tourism industry outlook ini merupakan kolaborasi pihaknya dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

“Hasil kolaborasi ini menghadirkan informasi perkembangan pariwisata Indonesia terkini, serta menyajikan prediksi perkembangan industri pariwisata kedepannya, termasuk dalam masa menyambut pesta demokrasi,” katanya dalam webinar pada Rabu (13/12/2023). 

Menurut Kemenparekraf RI, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) per Juli 2023 mencapai 6,31 juta, atau lebih besar sekitar 197% bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. 

Penerimaan devisa dari sektor pariwisata pun meningkat secara signifikan, mencapai US$6,08 miliar pada Semester I 2023, meningkat  237% bila dibandingkan tahun sebelumnya. 

1702555047-Foto-1--Webinar-Nasional-tiket.com-2023.png tiket.com National Webinar 'Tourism Industry Outlook'. (Istimewa)

Menyusul hasil sinergi data yang diperoleh dari kerjasama antara tiket.com dan Kemenparekraf RI, terungkap bahwa industri pariwisata Indonesia mengalami pertumbuhan yang signifikan pada tahun 2023.

Lebih lanjut, Menparekraf Sandiaga Uno mengatakan, Jumlah wisatawan mancanegara meningkat sangat signifikan dari tahun 2023, dengan pertama kalinya menembus ke angka sekitar 11-11,5 juta wisatawan. 

Terlebih lagi, imbuhnya.  Bank Indonesia juga mencatat bahwa nilai devisa pariwisata sebagai jasa perjalanan sudah menyumbang lebih dari hampir US$ 7 miliar di tahun 2022.

“Selain itu, kami juga melihat bahwa tantangan di tahun 2023 yang berhasil kita lalui adalah situasi kondisi ekonomi global, perubahan tourist behaviour, kondisi geopolitik, perubahan daya beli masyarakat, perubahan teknologi, serta green opportunity,” lanjut Sandi. 

Selain pesawat dan kereta, Pemesanan akomodasi (hotel) juga mengalami peningkatan pemesanan 172% dan juga diikuti lama tinggal yang didorong tarif harga kamar yang lebih rendah dibandingkan sejak tahun 2021. 

Pola lain yang ditemukan juga adanya kecenderungan wisatawan untuk melakukan perjalanan berkelompok, bila dibandingkan di 2021 saat pandemi dimana wisatawan melakukan perjalanan individual. 

Lalu, temuan menarik lainnya adalah adanya peningkatan pada quality tourism, yaitu durasi tinggal wisatawan di destinasi lebih lama  sehingga menciptakan perputaran ekonomi lebih  tinggi; ini terjadi di destinasi Papua, Bali, Aceh, Jawa Barat dan Jawa Tengah. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait