URstyle

Infeksi Saluran Kemih ‘Hantui’ Perempuan, Begini Cara Cegahnya!

William Ciputra, Minggu, 7 April 2024 14.40 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Infeksi Saluran Kemih ‘Hantui’ Perempuan, Begini Cara Cegahnya!
Image: Ilustrasi. (Freepik)

Jakarta - Mudik lebaran merupakan aktivitas menyenangkan menjelang Hari Raya Idul Fitri. Namun banyaknya orang yang mudik membuat perjalanan mungkin terhambat.

Hambatan ini tidak hanya sekadar kemacetan lalu lintas. Selama mudik, kamu mungkin tidak memperhatikan kebutuhan dasar sehingga kekurangan asupan makanan, cairan, atau kebutuhan buang air kecil.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa sering menahan buang air kecil berdampak negatif bagi kesehatan. Salah satunya adanya ancaman Infeksi Saluran Kemih (ISK).

Menurut Dokter Spesialis Urologi di RS Pondok Indah - Bintaro Jaya, dr. Ima Nastiti Setyaningsih, ISK menjadi penyakit yang sering diderita oleh kaum perempuan.

“Infeksi Saluran Kemih terjadi ketika ada bakteri yang masuk ke dalam traktus urinarius melalui uretra dan berkembang biak di dalam kandung kemih,” kata Ima dalam keterangan yang diterima, Minggu (7/4/2024).

ISK bisa terjadi pada saat kondisi tubuh sedang tidak fit. Akibatnya, terjadi infeksi di dalam saluran kemih.

Setelah itu dapat muncul keluhan-keluhan berupa desakan (urgency) untuk berkemih, nyeri saat berkemih, sering berkemih, urine keruh, kemerahan, atau berbau, dan nyeri panggul.

Ima lantas menjelaskan faktor risiko Infeksi Saluran Kemih, yaitu anatomi tubuh, aktivitas seksual, alat kontrasepsi tertentu, dan menupause.

“Apabila mengalami gejala-gejala ISK, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter, khususnya dokter spesialis bedah urologi,” imbuh Ima.

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium, dan pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosis.

Dengan diagnosis yang tepat, kata Ima, pasien akan mendapat diberikan terapi yang tepat pula.

Adapun Infeksi Saluran Kemih bisa dikurangi dengan melakukan beberapa cara berikut:

  • Minum air putih yang banyak, minimal 2 liter sehari.
  • Tidak menunda buang air kecil terlalu lama.
  • Membasuh kemaluan dari depan ke belakang setelah buang air kecil.
  • Minum segelas air putih setelah berhubungan seksual.
  • Hindari pemakaian produk yang berpotensi menyebabkan iritasi di daerah kemaluan.
  • Ganti kontrasepsi diafragma dengan jenis kontrasepsi lain.
Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait