Kampanyekan ‘Ayo SADARI’, 100 Survivor Kanker Payudara Fun Walk Bareng Charm dan YKPI

Jakarta - Sebanyak 100 orang survivor kanker payudara melakukan fun walk di arena Car Free Day (CFD), Jalan Sudirman, Jakarta, Minggu (1/10/2023). Acara ini dalam rangka kampanye ‘Ayo SADARI Setelah Menstruasi’.

SADARI sendiri merupakan singkatan dari ‘Periksa Payudara Sendiri’. Ini merupakan ajakan bagi kaum perempuan untuk memeriksa payudara sendiri pada hari ke-7 hingga 10 dari hari pertama menstruasi.

Fun Walk bersama 100 survivor kanker payudara ini merupakan tindak lanjut dari peluncuran slogan ‘Ayo SADARI Setelah Menstruasi’ yang diinisasi oleh PT Uni-Charm Indonesia bersama Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI).

“Kemungkinan kanker payudara untuk dapat disembuhkan lebih tinggi jika dideteksi pada stadium awal, sehingga melalui kegiatan ini kami berharap gerakan SADARI setelah menstruasi dapat lebih terpenetrasi, dan menjadi suatu kebiasaan,” kata Founder YKPI, Linda Agum Gumelar, Minggu. 

Pada Ayo SADARI Setelah Menstruasi Fun Walk kali ini, Charm dan YKPI juga membuka booth untuk mengedukasi para pengunjung mengenai kanker payudara. 

Pink ribbon Ayo SADARI Setelah Menstruasi. (Urbanasia)

Di Booth Charm, terdapat pengenalan produk Charm kemasan Pink Ribbon edisi terbatas yang akan diluncurkan pada pertengahan bulan Oktober 2023, serta ‘Wall of Fame’ dimana para pengunjung dapat menuliskan tanda tangan serta pesan dukungan & motivasi kepada para penderita kanker payudara sebagai bentuk dukungan terhadap kegiatan pink ribbon. 

Lalu di booth yang disediakan YKPI, para pengunjung dapat mendengarkan penjelasan tentang gaya hidup yang dapat mencegah kanker payudara, waktu terbaik untuk melakukan SADARI, serta kondisi & gejala kanker payudara di setiap stadiumnya. 

Selain itu, pengunjung juga dapat mengikuti Zumba yang dipandu oleh instruktur, dan talkshow bersama survivor kanker payudara di main stage. 

Menurut Linda, acara pink ribbon kali ini merupakan ketiga kalinya dilakukan antara YKPI dengan Charm. Ia berharap, pemahaman yang benar tentang kanker payudara di kalangan masyarakat semakin menyebar dengan kegiatan ini. 

Diketahui, kanker payudara sendiri menjadi penyakit yang paling banyak diderita perempuan Indonesia dibanding jenis kanker lain. Berdasarkan laporan Globocan dari WHO, hingga tahun 2020, sebanyak 20 ribu penderita kanker payudara di Indonesia meninggal dunia.