URstyle

Mengenal Penyakit Talasemia: Penyebab hingga Cara Mengobatinya

Priscilla Waworuntu, Kamis, 18 Agustus 2022 17.20 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Mengenal Penyakit Talasemia: Penyebab hingga Cara Mengobatinya
Image: Freepik/brgf

Jakarta - Urbanreaders, kamu harus waspada ya karena ada banyak penyakit mematikan di dunia ini yang mungkin nggak kamu tahu, salah satunya Talasemia. Penyakit Talasemia kalau nggak diobati secara berkala bisa-bisa malah merenggut nyawa.

Pengertian dan penyebab Talasemia

Apa sih Talasemia? Dilansir dari mayoclinic, Kamis (18/8/2022), Talasemia adalah kondisi abnormal pada sel darah merah yang mengharuskan pengidapnya melakukan transfusi darah seumur hidup. Penyakit ini biasanya bersifat genetik atau turun temurun, apalagi jika kedua orangtua mengidap penyakit ini kemungkinan besar anaknya juga akan mengidap Talasemia.

Selain karena gen dari orangtua, penyakit ini juga bisa menjangkit orang-orang dari ras atau etnis tertentu. Seperti orang Asia, Mediterania, dan keturunan Afrika-Amerika, yang lebih rentan terkena penyakit ini.

Gejala Talasemia

Penyakit ini harus diketahui sejak dini agar bisa diobati, nah untuk itu kamu perlu tahu gejala apa saja yang dialami para penderita Talasemia, yaitu mudah lelah, tubuh lemah, kulit pucat atau kekuningan, deformitas tulang wajah, pertumbuhan lambat, pembengkakan perut, dan urin gelap.

Kalau udah merasakan gejala di atas, waktunya buat cek ke dokter untuk memastikan apakah kamu penderita Talasemia atau bukan. Pengetesan penyakit ini dilakukan lewat tes darah agar jumlah hemoglobin, kelainan ukuran, bentuk atau warna sel darah merah terbaca. Oiya, tes ini juga bisa dilakukan pada bayi bahkan saat mereka masih di dalam kandungan.

Cara mengobati pasien Talasemia

Penderita Talasemia ringan sebenarnya nggak memerlukan penanganan khusus. Tapi kalau kondisi pasien sudah amat berat, maka harus menjalani pengobatan berikut:

1. Transfusi darah: Perawatan ini dapat dilakukan setiap beberapa minggu. Seiring waktu, transfusi darah menyebabkan penumpukan zat besi dalam darah sehingga berisiko merusak jantung, hati, dan organ lainnya.

2. Terapi khelasi: Perawatan ini bertujuan untuk menghilangkan kelebihan zat besi dari darah akibat transfusi. Terapi khelasi penting dilakukan mengingat sering melakukan transfusi berisiko menyebabkan komplikasi. 

3. Transplantasi sel induk atau transplantasi sumsum tulang: Perawatan ini lebih ditujukan untuk pengidap talasemia berat. Prosedur ini melibatkan penerimaan infus sel punca dari donor yang kompatibel, biasanya saudara kandung.

Perlu diperhatikan, perawatan Talasemia yang nggak benar dapat memicu komplikasi seperti pertumbuhan yang terhambat, gagal jantung, kerusakan organ dalam tubuh, dan penyakit hati. Kematian adalah komplikasi yang paling fatal akibat penanganan buruk. Jadi, pastikan kamu selalu berkonsultasi dengan dokter ya!

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait