URstyle

Multiple Sclerosis, Penyakit Autoimun yang Sering Menyerang Perempuan

William Ciputra, Selasa, 28 Mei 2024 23.14 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Multiple Sclerosis, Penyakit Autoimun yang Sering Menyerang Perempuan
Image: Ilustrasi - Simbol Multiple Sclerosis. (Freepik)

Jakarta - Salah satu penyakit yang belum dikenal dengan baik oleh masyarakat adalah Multiple Sclerosis. Padahal penyakit ini memiliki julukan gejala seribu wajah dan sering menyerang perempuan.

Data Atlas of MS menunjukkan di Asia Tenggara terdapat 9 dari 100.000 orang terdiagnosa Multiple Sclerosis (MS). Sementara di Indonesia tercatat 160 orang yang terdiagnosa MS, yang mengindikasikan adanya potensi kasus MS yang belum terdiagnosis.

Menurut Neurologist Siloam Hospital Lippo Village, dr. Rocksy Fransisca Situmeang, Multiple Sclerosis adalah gangguan saraf yang mempengaruhi fungsi otak, mata, dan tulang belakang.

Pasalnya, Multiple Sclerosis menyerang sistem saraf pusat yang terdapat di otak dan sumsum tulang belakang.

“Multiple Sclerosis bersifat kronik, yang artinya berlangsung cukup lama. Penderita penyakit ini bisa berpuluh tahun berteman dengan Multiple Sclerosis,” katanya dalam media gathering World MS Day, Selasa (28/5/2024).

Faktor Risiko Multiple Sclerosis

1716912470-Multiple-Sclerosis.jpgSiloam Hospital Lippo Village kolaborasi dengan Merck untuk tingkatkan kesadaran masyarakat terhadap Multiple Sclerosis. (Urbanasia)

Multiple Sclerosis disebabkan oleh Limfosit B & T dan sitokin yang berperan dalam funsgi kekebalan tubuh secara normal dan patofisiologi MS.

Selain itu, sistem imun yang menyerang myelin menimbulkan gangguan pada arus informasi di sistem saraf pusat.

Lebih lanjut, Rocksy menjelaskan, Multiple Sclerosis menyerang usia produktif dengan rentang usia 20-50 tahun. Namun rata-rata pasien mulai menderita MS berada di usia 32 tahun.

Tak hanya itu, Multiple Sclerosis juga banyak menyerang perempuan, yaitu sekitar 80 persen. Menurut Rocksy, perbandingan pasien MS di Siloam Hospital Lippo Village antara laki-laki dan perempuan sekitar 16 banding 1.

Salah satu alasan perempua rentan terhadap MS, kata Rokcsy adalah karena terlalu banyak di dalam ruangan dan kekurangan paparan sinar matahari.

Gejala Multiple Sclerosis

Layaknya penyakit lain, Multiple Sclerosis juga menimbulkan gejala yang bisa dikenali sebagai identifikasi awal. Berikut gejala umum Multiple Sclerosis:

  • Kelelahan
  • Kesulitan berjalan
  • Gangguan kandung kemih
  • Pengelihatan kabur
  • Kram pada otot
  • Kebas atau kesemutan pada area tertentu
  • Gangguan keseimbangan
  • Kesulitan menelan
  • Gangguan fungsi kognitif atau mood

Rocksy menyebutkan, gejala Multiple Sclerosis sekilas hampir mirip dengan gejala stroke. Menurutnya, hal ini wajar mengingat kedua penyakit itu sama-sama menyerang otak.

“Cara membedakannya, segera datang ke dokter saraf. Nanti dokter akan melakukan pemeriksaan dengan banyak pertanyaan, karena MS hampir menyerang semua sistem saraf pusat. Lalu dokter melakukan pemeriksaan fisik, lalu foto MRI kepala dan saraf belakang,” imbuhnya.

Masih kata Rocksy, ketika pasien sudah positif mengidap Multiple Sclerosis, akan ada dua kondisi yang terjadi, yaitu relapse dan tenang. Pada masa relapse atau kambuh, pasien akan diberi obat anti imflamasi dan disarankan untuk rawat inap karena obat diberikan melalui infus.

Sementara saat kondisi tenang, pasien hanya akan diberi obat untuk mencegah kambuh dan menekan progresivitas penyakit.

“Obat MS bermacam-macam, namun di Indonesia baru masuk 2 jenis yaitu suntik dan oral,” kata Rocksy.

Obat suntikan diberikan 3x dalam satu minggu. Sementara obat oral diminum 5 hari pada bulan pertama dan kedua, lalu diulang pada tahun berikutnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait