Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di Jakarta Targetkan Nol Kematian DBD

Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memulai Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue dengan target nol kematian akibat Demam Berdarah Dengue (DBD) di Jakarta pada 2030 mendatang.
Peresmian Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue ini dilakukan di Kantor Walikota Jakarta Selatan. Kepala Dinas Kesehatan DKI yang diwakili Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, dr. Ovi Norfiana menyebut dengue jadi masalah kesehatan yang berdampak signifikan di Jakarta.
Ovi mengungkapkan, hingga 22 September 2025 saja, DKI Jakarta sudah mencatatkan jumlah kasus dengue sebanyak 7.274 kasus dengan 12 kematian.
Beragam upaya sudah dilakukan untuk menanggulangi dengue. Beberapa di antaranya, kata Ovi, meliputi program pengendalian vektor nyamuk seperti 3M Plus dan G1R1J, edukasi masyarakat berkelanjutan, hingga intervensi berbasis teknologi.
Vaksinasi dengue sendiri dipandang sebagai strategi terintegrasi untuk memberikan perlindungan yang optimal bagi masyarakat. Pemberian dan pemantauan vaksinasi ini, dilakukan dengan kolaborasi bersama Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI).
“Harapannya kolaborasi lintas sektor ini semakin memperkuat upaya perlindungan dari dengue untuk masyarakat,” kata Ovi, Senin (29/9/2025).
Adapun vaksin dengue yang diberikan mereknya ‘Qdenga’. Sasaran utama pemberian vaksin ini adalah anak kelas 3 dan 4 Sekolah Dasar (SD), khususnya di wilayah kota Jakarta Selatan.
Dalam pelaksanaannya, setiap anak akan mendapatkan vaksin sebanyak 2 dosis, dengan rentang pemberian 3 bulan. Vaksinasi ini melibatkan 9 puskesmas dan 106 sekolah di seluruh Jakarta Selatan.
Sementara pemantauan kesehatan anak-anak yang mendapatkan vaksin akan dilakukan oleh 10 rumah sakit, termasuk RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, RSUD Tebet, RSUD Pasar Minggu, hingga RSUD Kebayoran Lama.
Ketua Program Vaksinasi Nasional Prof Sri Rezeki Hadinegoro menjelaskan, pemantauan vaksinasi berlangsung selama 3 tahun untuk melihat adanya penurunan kejadian rawat inap terhadap dengue.
Sri menambahkan, sebanyak 15.000 anak akan menjadi target vaksinasi dengan jumlah vaksin untuk wilayah Jakarta Selatan sebanyak 10 ribu dosis.
“Pencegahan sangat penting, sama pentingnya dengan memastikan setiap intervensi yang dijalankan benar-benar memberi dampak jangka panjang bagi kesehatan masyarakat,” kata Sri yang juga Guru Besar Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI ini.
Program Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue ini juga melibatkan mitra swasta, yaitu PT Takeda Innovative Medicines yang menghibahkan sekitar 20 ribu vaksin.