Puluhan Pasien COVID-19 yang Meninggal Belum Terima Booster
Jakarta - Kasus COVID-19 di Indonesia, khususnya di Jawa dan Bali, mengalami kenaikan. Tercatat pada awal November 2022, kenaikan kasus mencapai angka 5.000. Kondisi ini melatarbelakangi keputusan Pemerintah memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 1 di seluruh wilayah Indonesia.
Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) pun kini mulai menggalakan penerapan protokol kesehatan (prokes) dan vaksin booster COVID-19. Persentase penerima vaksin booster ini memang terbilang masih kecil mengingat vaksin booster sudah berjalan sejak awal tahun 2022. Persentasenya baru 60-70 persen menurut Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Anggara Wicitra Sastroamidjojo.
Tak heran, kini banyak masyarakat yang terinfeksi COVID-19, dan subvarian Omicron XBB menjadi beberapa yang mengancam.
Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi, mengatakan saat ini banyak pasien COVID-19 yang meninggal dunia. Dalam rentang waktu 4 Oktober-8 November 2022, Kemenkes mencatatkan ada 1.373 orang yang meninggal dunia karena COVID-19.
Kelompok usia yang meninggal diatas 60 tahun ke atas sekitar 824 jiwa. Usia 19 hingga 59 tahun ke atas sebanyak 491 jiwa dan pada usia 0 sampai 18 tahun mencapai 58 jiwa. Nah, Menkes menyebut puluhan dari pasien yang meninggal itu tercatat belum menerima vaksin booster.
"Sebanyak 84 persen pasien yang meninggal belum booster," ujar Menkes melansir PMJ News, Rabu (9/11/2022).
Baca Juga: Huh Yunjin LE SSERAFIM Positif COVID-19
Untuk itu, Menkes mengingatkan masyarakat agar segera mendapatkan vaksin booster karena sangat penting.
Dari keseluruhan pasien COVID-19 di Indonesia, terdapat beberapa orang yang mempunyai gejala sedang, berat, dan kritis sebanyak 10.639 jiwa.
Diharapkan dengan adanya informasi mengani jumlah kematian ini, semakin banyak orang yang sadar bahwa vaksin dosis 1, 2, dan 3 sangatlah penting bagi kekebalan tubuh.