Soal Penanganan COVID-19 di Indonesia, WHO Beri 2 Saran
Medan - Angka penyebaran virus corona di Indonesia telah mencapai angka 1.528 pasien yang positif terinfeksi tercatat pada 1 April 2020.
Menanggapi hal tersebut, WHO (World Health Organization) yang kembali menggelar media briefing tentang penyebaran virus corona memberikan sejumlah respons dan arahan untuk menangani virus COVID-19 di Indonesia.
DR. Michael J. Ryan, Executive Director of the Health Emergencies Programme WHO dalam media briefing tersebut menyebutkan bahwa pandemi ini masih terus berkembang dan meningkat di berbagai belahan dunia, seperti di Eropa dan Amerika Utara.
Micheal menyebutkan Indonesia masuk kedalam negara dengan jumlah kasus yang diketahui secara relatif dimana strategi komprehensif yang perlu diterapkan dalam kasus ini berfokus pada penahanan, penakanan penyebaran serta penguatan sistem kesehatan.
Hal tersebut dikarenakan kemungkinan untuk meningkatnya jumlah kasus penyebaran virus corona di Indonesia masih sangat besar, sehingga tuntutan terhadap sistem kesehatan masih akan terus bertambah.
"Sehingga masih sangat penting jika sistem kesehatan telah disiapkan untuk peningkatan kasus" ujar Micheal.
Dalam menekan angka kematian tersebut, Micheal mengarahkan untuk menekan virus serta mengejar virus dengan melakukan pendeteksian secara terperinci.
Mulai dari menguji semua kasus yang dicurigai, melakukan tes terhadap semua suspect, mengisolasi kasus, mendeteksi semua orang yang pernah melakukan kontak serta melakukan karantina maupun isolasi rumah.
Micheal menekankan hal tersebut dapat dibangun lewat komunitas dan semua masyarakat Indonesia.
Untuk pendekatan komunitas, Micheal menyebutkan ada dua hal yang perlu difokuskan, yaitu virus yang ada di klaster dan sejumlah kecil kasus serta lokasi di mana terjadi transmisi komunitas yang efisien.
Hal ini perlu dilakukan untuk memastikan sistem kesehatan di Indonesia siap memberikan penanganan jika adanya peningkatan kasus.
"Kami percaya itulah yang tengah Indonesia lakukan dan kami akan memberikan dukungan kami untuk pemerintah di sana" tutup Michael.