Waspada! 7 Tempat Ini Rawan Penularan COVID-19

Jakarta - Perkembangan kasus COVID-19 di Indonesia kian mengkhawatirkan. Pasalnya dalam seminggu kemarin, sudah tiga kali Indonesia mencatat rekor baru sejak virus corona melanda.
Pada 21 Juni 2021, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat 14.536 kasus baru terjadi di Indonesia. Rekor ini pun berhasil digeser oleh data di tanggal 23 Juni 2021 dengan tambahan 15.308 kasus baru.
Terbaru, masyarakat dibuat semakin khawatir karena pertambahan kasus baru di Indonesia tembus 20.575 orang pada 24 Juni 2021 kemarin.
Total 20.575 positif COVID-19 per 24 Juni 2021 ini merupakan rekor tertinggi dalam penambahan kasus baru dalam satu hari sejak pandemi melanda Indonesia, Urbanreaders.
Salah satu yang memicu lonjakan kasus belakangan ini diyakini karena merebaknya virus corona varian Delta di beberapa daerah.
Untuk itu, kita perlu mewaspadai diri dari penularan virus. Berikut emam tempat yang rawan COVID-19, dikutip dari Healthline:
1. Bar atau Kafe
Sumber: Ilustrasi Bar. (Freepik/wirestock)
Menurut beberapa ahli, bar atau kafe adalah salah satu tempat memiliki risiko penularan COVID-19 terbesar selama pandemi.
Meski memakai masker dan menjaga jarak akan membantu mengurangi risiko terpapar COVID-19, tetapi hal itu sulit dilakukan ketika berada di bar atau kafe.
"Lingkungan berisiko tertinggi COVID-19 adalah ruangan dengan sistem udara/HVAC yang buruk, tidak bisa menjaga jarak 6 kaki disertai berbicara keras atau berteriak padahal sebagian tak memakai masker," kata The Chief Quality Officer at UW Health Madison, Dr. Jeff Pothof.
"Contoh paling umum adalah bar yang penuh sesak dengan orang-orang yang harus berbicara keras karena kebisingan dan sering melepas masker untuk makan atau minum," sambungnya.
2. Gedung Konser, Teater, atau Gereja
Sumber: Ilustrasi Bioskop. (Freepik/rawpixel)
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) telah memperingatkan agar tidak menghadiri pertemuan 10 orang atau lebih sebagai risiko khusus untuk penularan COVID-19.
Para pejabat mengatakan, hal itu disebabkan pertemuan di dalamnya menawarkan lebih banyak kesempatan untuk melakukan kontak dengan orang yang memiliki virus.
Tak hanya itu, pertemuan-pertemuan ini juga cenderung tidak memiliki jarak fisik yang tepat.
3. Kolam Renang dan Pantai
Sumber: Ilustrasi Kolam Renang. (Freepik/lifeforstock)
Meski kecil kemungkinan tertular virus corona melalui air kolam atau laut, namun kolam renang atau pantai sering kali menimbulkan kerumunan.
Akibatnya, kurang atau bahkan tidak adanya jarak fisik antar pengunjung yang otomatis memiliki risiko terpapar COVID-19. Terlebih, ada saatnya pengunjung membuka masker, misalnya saat makan atau minum.
4. Transportasi Umum
Sumber: Ilustrasi Turis di Bandara Ngurah Rai Bali. (Instagram @baliairport)
Transportasi umum, baik itu kereta, bus, atau pesawat adalah tempat yang sulit untuk menerapkan jaga jarak. Seseorang juga cenderung memiliki kontak yang terlalu lama dengan orang lain, sehingga berisiko tinggi.
"Di pusat-pusat kota besar, sistem transit ini sangat penting dan karena itu mereka sering penuh sesak," kata pakar transmisi virus, Tony Abate.
"Ini meningkatkan kemungkinan penyebaran tetesan udara virus corona dari penumpang ke penumpang dengan bersin, batuk, atau bahkan berbicara," sambungnya.
Abate mengatakan, penumpang harus waspada terhadap permukaan yang sering disentuh pada transportasi, termasuk pegangan tangan dan tarikan pintu, dan kancing.
Dalam keadaan tersebut, mencuci tangan dan tidak menyentuh wajah sangat penting untuk meminimalkan risiko terpapar COVID-19.
5. Pesta Pernikahan atau Pesta Besar Lainnya
Sumber: Ilustrasi Pernikahan. (Pixabay/Pexels)
Kerumunan besar seperti di pesta pernikahan atau pesta besar lainnya masih sangat berisiko terpapar COVID-10.
Sebab, semakin banyak orang berkumpul dalam suatu acara, kemungkinan pula ada orang yang ternyata memiliki virus.
6. Tempat Kerja
Sumber: Salah satu ruang rapat di kantor Eiger Bandung, Jawa Barat (Anisa/Urbanasia)
Banyak tempat kerja, seperti pabrik dan pusat panggilan dengan meja yang penuh sesak dan ventilasi yang buruk, sangat berisiko tinggi.
Dan tidak seperti beberapa item dalam daftar ini, mungkin tidak dapat dihindari jika Anda harus bekerja di sana.
Contohnya di Amerika Serikat, sebuah pabrik pengepakan daging telah menjadi beberapa klaster besar COVID-19.
Di Indonesia juga terjadi hal serupa, pada September 2020 lalu, sebanyak 352 pekerja pabrik PT Indonesia Epson Industry (IEI) yang berlokasi di kawasan East Jakarta Industrial Park (Ejip) Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi, positif COVID-19.
7. Sekolah
Sumber: ilustrasi belajar di sekolah (Pinterest/panduan guru)
Sekolah hingga saat ini belum dibuka secara penuh lantaran adanya potensi penularan melalui siswa yang berkumpul dalam ruang tertutup.
Bahkan, tahun lalu, muncul klaster COVID-19 di Sekolah Calon Perwira TNI AD (Secapa AD) di Bandung. Sebanyak 1.262 orang dinyatakan positif virus corona.