URguide

Suka Menyusun Barang dengan Rapi, OCD atau Perfeksionis?

Itha Prabandhani, Selasa, 7 April 2020 20.43 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Suka Menyusun Barang dengan Rapi, OCD atau Perfeksionis?
Image: Ilustrasi. (Freepik)

Jakarta - Urbanreaders pernah nggak melihat teman atau saudara yang punya kebiasaan menata barang-barang dengan rapi, atau mengurutkannya sesuai warna dan ukuran?

Mungkin kamu akan menganggap dia punya OCD (Obsessive Compulsive Disorder). Tapi, mungkinkah dia hanya seseorang yang perfeksionis aja? Lalu, apa sih sebenarnya perbedaan OCD dan perfeksionis?

Apa itu OCD?

OCD atau Obsessive Compulsive Disorder adalah suatu bentuk gangguan kecemasan yang membuat seseorang memiliki pemikiran berulang mengenai suatu ide atau sensasi, sehingga mereka harus mewujudkan ide tersebut secara berulang.

Jika hal itu tidak dilakukannya, si penderita akan merasakan kecemasan berlebih bahkan mengalami kepanikan.

Secara kasat mata, perilaku orang dengan OCD dapat tampak seperti merasa harus menyusun semua hal secara simetris, bolak balik mengecek ulang segala sesuatu, menata barang-barang sesuai dengan keinginannya, dan terlalu banyak menghabiskan waktu untuk membersihkan sesuatu.

Orang yang mempunyai OCD biasanya juga disertai dengan stress yang berat, sehingga sampai mengganggu aktivitasnya dan hubungannya dengan orang-orang di sekitarnya.

Apa itu Perfeksionis?

Sementara itu, perfeksionis adalah sifat atau kepribadian seseorang yang memiliki dorongan terus menerus agar segala sesuatunya berjalan sempurna. Saat melakukan sesuatu, tidak boleh ada kegagalan atau kesalahan. 

Beberapa tindakan yang dilakukan orang perfeksionis akan terlihat sama dengan orang OCD, misalnya dalam hal menata barang-barang seperti yang dimaui.

Atau, membersihkan sesuatu sampai benar-benar bersih. Namun, perbedaannya adalah orang perfeksionis tidak melakukan hal ini atas dasar gangguan kecemasan. Jika ada suatu hal yang tidak berjalan sesuai dengan standarnya, maka ia akan merasa kecewa dan marah. 

Dalam kehidupan sehari-hari, si perfeksionis akan tampak sangat kompetitif, kaku dalam berhubungan dengan orang lain, dan memiliki ekspektasi yang terlalu tinggi pada orang lain.

Selain itu, ia juga selalu merasa tidak puas dengan pencapaiannya dan merasa bahwa orang baru akan menghargainya jika sudah berhasil mencapai kesuksesan.

Nah, sekarang sudah tahu kan guys, perbedaan orang yang punya OCD dan orang yang perfeksionis?

Meskipun begitu, untuk benar-benar menentukan apakah seseorang mempunyai OCD, sebaiknya berkonsultasilah ke psikolog atau psikiater agar tidak salah paham dalam menghadapi sikap dan perilaku tersebut.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait