Sumut Punya Perkebunan Kelapa Sawit Terbesar Kedua di Indonesia
.jpg)
Medan - Walau sering mendapat tudingan negatif terutama yang berkaitan dengan lingkungan, industri kelapa sawit merupakan salah satu penyumbang devisa terbesar di Indonesia, Urbanreaders.
Sumatera Utara tercatat menjadi wilayah dengan luas perkebunan kelapa sawit terluas kedua setelah Riau dimana luas perkebunan diperkirakan seluas 1.312.913,70 hektare.
Nah, dengan luas perkebunan yang cukup luas ini, pemerintah Sumatera Utara pun kini tengah menghimbau agar sektor industri ini tetap mengutamakan prinsip keberlanjutan.
Baca Juga: USU Bakal Bukan Program Studi Kelapa Sawit
Prinsip keberlanjutan ini diharapkan tidak hanya dapat memajukan industri kelapa sawit saja, namun juga untuk menciptakan kesejahteraan bagi dimana aspek sosial dan lingkungan tetap berjalan dengan seimbang.
“Sebagai provinsi dengan areal perkebunan kelapa sawit terluas kedua setelah Riau, perkebunan kelapa sawit telah banyak mendorong pertumbuhan dan pembangunan di Sumut. Saat ini luas lahan sawit di Sumut itu sekitar 1.312.913,70 hektare. Bayangkan kalau kita kelola dengan berkesinambungan dan berkelanjutan dengan tetap memperhatikan prinsip lingkungan, mudah-mudahan hasil optimal bisa kita peroleh,” ujar Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dilansir dari laman resmi Humas Pemprov Sumatera Utara.
Tidak hanya itu, lewat acara Webinar 5th Indonesia Palm Oil Stakeholders (IPOS) yang berlangsung pada Kamis (26/11/2020) Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Joko Supriyono juga memaparkan bahwa industri kelapa sawit memiliki kontribusi yang nyata dalam pembangunan dan perekonomian Indonesia.
Baca Juga: Sumut Rencana Bangun 'Green Growth Plan Sumut dan Ni-Scops' Tanggulangi Dampak Perubahan Iklim
Namun untuk menjaga keberlangsungan perkembangan industri kelapa sawit yang dapat mendorong adanya investasi dan lapangan pekerjaan ini juga harus dibantu dengan dukungan dari banyak pihak.
“Tak bisa kita pungkiri, bahwa industri sawit berkontribusi sangat nyata pada perekonomian dan pembangunan Indonesia. Industri ini begitu penting, sehingga produksinya perlu untuk terus dikembangkan. Namun tidak bisa kita pastikan apakah kejayaan sawit dua puluh tahun mendatang masih bisa kita pertahankan. Untuk itu, penting sinergi dari semua pihak khususnya dukungan pemerintah,” pungkas Joko.