URsport

Suramnya Ultah ke-90 PSSI: Virus Corona dan Ditinggal Sekjen Ratu Tisha

Rezky Maulana, Senin, 20 April 2020 08.37 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Suramnya Ultah ke-90 PSSI: Virus Corona dan Ditinggal Sekjen Ratu Tisha
Image: @officialpssi/Instagram

Jakarta - PSSI baru saja merayakan hari jadinya ke-90. Di usia yang nyaris seabad itu, PSSI justru ditimpa masalah terkait virus corona dan mundurnya Sekjen Ratu Tisha.

Pada Minggu (19/4/2020), PSSI tepat merayakan hari lahirnya sekaligus yang perayaan pertama di era kepemimpinan Mochamad Iriawan sebagai ketum PSSI yang baru.

Seharusnya ultah ini bisa jadi ultah yang spesial karena PSSI berhasil memenangi bidding tuan rumah Piala Dunia U-20 2021. Tapi, pandemi virus corona membuyarkan semua rencana.

PSSI sebagai pemegang kuasa tertinggi sepakbola tanah air malah dipusingkan dengan Liga 1 dan Liga 2 yang setop, meski harus baru berjalan tiga pekan.

Masa penangguhan kompetisi diteruskan sampai 29 Mei dan ada kemungkinan bakal dibatalkan jika kondisi tak kunjung membaik. Hal ini membuat para pemain tidak mendapat gaji penuh dan harus dipotong sampai 90 persen dari nilai kontrak.

PSSI pun dalam sorotan karena dinilai lebih membela klub ketimbang para pemain. Tapi, hal itu mau tak mau harus dilakukan PSSI demi kebaikan masyarakat Indonesia.

"Kompetisi liga kami hentikan sejak pertengahan Maret. Pemusatan latihan tim nasional pun kami tunda dulu demi upaya memutus mata rantai penyebaran virus," ujar Iriawan di situs resmi PSSI.

Tak cuma soal pandemi virus corona, mundurnya Ratu Tisha dari posisi sekjen seperti melengkapi derita PSSI dalam sebulan terakhir ini. Tisha mundur kabarnya karena tidak lagi sejalan dengan Iriawan dan bertentangan dengan para pejabat PSSI.

Padahal Tisha punya peran penting dalam organisasi termasuk meng-golkan tuan rumah Piala Dunia U-20 dan perekrutan Shin Tae-yong sebagai pelatih timnas Indonesia.

PSSI dihantam masalah demi masalah, Iriawan cuma bisa meminta dukungan seluruh pemangku kepentingan sepak bola Indonesia, dari pengurus, pemain, ofisial, sampai suporter.

"Kita ada dalam satu tim yang sama. Menyelesaikan kesulitan ini bersama-sama. Kita percaya, menyelesaikan masalah yang besar, akan membentuk kita lebih kuat, menjadi lebih tangguh dari semula," sambungnya.

"Jaga terus integritas, kebersamaan, dan kerja sama untuk kejayaan sepak bola Indonesia. Salam sepak bola Indonesia Jaya. PSSI Jaya!" pungkasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait