URtainment

Survey: Masyarakat Percaya Pandemi COVID-19 Berakhir Setelah Lebaran

Ardha Franstiya, Jumat, 17 April 2020 19.00 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Survey: Masyarakat Percaya Pandemi COVID-19 Berakhir Setelah Lebaran
Image: Ilustrasi pandemi virus corona. (Pixabay)

Jakarta - Sekolah Kembali ke Akar (SKAA) melakukan survey tentang kondisi masyarakat dan generasi muda selama masa pandemi COVID-19 pada tanggal 6 hingga 16 April 2020.

Survey dilakukan lewat penyebaran kuesioner 5 pertanyaan melalui media sosial dan aplikasi pesan kepada 544 partisipan yang berada di Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

1587123403-skka.png

Usia dan jenis kelamin partisipan survey. (Dok SKAA)

"Setiap survey, hanya menyertakan 5 pertanyaan dengan tujuan tidak memberikan beban kognitif bagi partisipan survey yang sedang mengalami masa-masa sulit," jelas Antropolog dan Penulis Buku Generasi Kembali ke Akar, Muhammad Faisal.

1587123475-skka-(2).png

Pekerjaan partisipan survey. (Dok. SKAA)

Berikut hasil survey melalui jawaban dari setiap masing-masing pertanyaan!

Menurut Anda, kapan pandemi COVID-19 berakhir?

• Masyarakat secara umum serta generasi muda secara khusus memiliki ekspektasi positif bahwa kehidupan akan kembali seperti sediakala pada bulan Juni 2020, tepat setelah hari raya Idul Fitri.

• Sebagian besar partisipan juga memiliki ekspektasi yang lebih optimis yaitu berakhirnya pandemi COVID-19 pada bulan April atau Mei 2020.

Yang paling ditakuti dari kondisi pandemi COVID-19 ini?

• Hal yang paling ditakuti oleh masyarakat secara umum dan generasi muda secara khusus adalah perubahan kondisi hidup secara radikal.

• Perubahan kondisi ekonomi yang akan semakin sulit juga merupakan jawaban yang paling banyak mengemuka, bahkan melebihi rasa takut terhadap virus COVID-19 itu sendiri.

• Jawaban lain yang banyak mengemuka adalah ketakutan bahwa seseorang akan menularkan kepada kerabat atau teman dekatnya. Disini, sifat filantropis masyarakat Indonesia terlihat lebih dominan, dimana ketakutan terbesar adalah rasa bersalah ketika menularkan kepada orang lain. Rasa takut ini melebihi rasa takut tertular COVID-19 itu sendiri.

Yang biasa dilakukan saat ketakutan muncul?

• Berdoa merupakan aktivitas yang paling banyak dilakukan masyarakat ketika rasa takut menghampiri dirinya di masa pandemi COVID-19.

• Berdoa dan melakukan kegiatan ritual keagamaan secara mandiri selama masa karantina di rumah merupakan sebuah kegiatan yang mampu menstabilkan emosi seseorang, bahkan mempengaruhi secara positif subjective well being seseorang.

Adakah perilaku yang berubah dari diri Anda setelah pandemi ini terjadi?

• Kejadian pandemi Covid-19 di Indonesia secara langsung meningkatkan kesadaran masyarakat secara umum dan generasi muda secara khusus terhadap kebersihan.

• Perilaku yang berubah secara drastis setelah pandemi adalah kebiasaan untuk selalu mencuci tangan dan menjaga kebersihan.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait