Beautydoozy

Tak Perlu Frustasi, Coba 4 Cara Ini saat Hadapi Anak Tantrum

Izzah Putri Jurianto, Selasa, 25 Oktober 2022 11.45 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Tak Perlu Frustasi, Coba 4 Cara Ini saat Hadapi Anak Tantrum
Image: Ilustrasi anak tantrum (pexels/jepgambardella)

Jakarta – Tantrum menjadi sebuah kondisi yang umum dialami oleh anak-anak dalam rentang usia 1 hingga 3 tahun. Bentuk tantrum ini bisa ditunjukkan melalui beberapa perilaku, seperti berteriak, menangis, memukul, dan menendang. Sebenarnya, tantrum adalah salah satu tahap pertumbuhan yang dilakukan oleh anak untuk menunjukkan perasaan mereka ketika sedang emosi.

Hanya saja, banyak para ibu khususnya orang tua baru yang kerap panik ketika menghadapi anak tantrum. Tak jarang, mereka pun langsung emosi bahkan memarahi sang anak hingga akhirnya frustasi.

Padahal, tantrum sendiri terjadi karena si anak masih belum belajar bagaimana cara menunjukkan emosi yang benar seperti orang yang lebih dewasa.

Nah, biar kamu nggak frustasi, berikut adalah 4 cara yang bisa dilakukan ketika menghadapi anak yang sedang mengalami tantrum.

1. Biarkan Anak Ungkapkan Perasaannya

1666672751-Ilustrasi-Anak-Berteriak.jpegSumber: Ilustrasi anak menangis (pexels/keiraburton)

Terkadang, saat tantrum anak hanya melakukannya untuk mengungkapkan rasa marah mereka. Saat hal ini terjadi, cara terbaik yang bisa kamu lakukan adalah dengan membiarkannya.

Tujuannya adalah untuk membuat anak belajar cara berekspresi saat marah, sekaligus bagaimana mereka harus mengontrol diri di depan umum. So, membiarkan mereka bukan berarti kamu bersikap abai, ya.

2. Jauhkan Barang-barang Berbahaya

1663649410-Edukasi-Seks-pada-anak.jpgSumber: Ilustrasi - Ibu sedang mendampingi anak perempuannya (Freepik)

Saat tantrum, anak akan cenderung cuek dengan lingkungan sekitar. Mereka tidak akan peduli barang apapun yang ada di dekat mereka.

Sebagai orangtua, kamu harus sigap menjauhkan barang-barang berbahaya dari jangkauan anak saat tantrum melanda. Dengan begitu, mereka tidak akan melukai diri sendiri maupun orang lain di sekitarnya.

3. Beri Instruksi yang Jelas

1666672735-Ilustrasi-Ibu-Berbicara-Kepada-Anak.jpegSumber: Ilustrasi ibu dan anak (pexels/barbaraolsen)

Seringkali, kesalahan yang dilakukan orang tua ketika anak tantrum adalah memberikan instruksi yang tak mudah dipahami. Misalnya, mereka cenderung mengatakan hal-hal seperti 'Jangan' nakal ketika anak tantrum.

Padahal, arahan seperti itu akan lebih sulit untuk dimengerti. Solusinya adalah berikan perintah yang to the point pada anak. Misalnya, 'Ayo menggambar bersama', akan jauh lebih mudah dilakukan sebab anak pada akhirnya akan melakukannya. Dengan begitu, tantrum lebih mudah untuk dihentikan.

4. Bawa Anak ke Tempat Lain

1666159293-Ilustrasi-Ibu-dan-Anak-Laki-Laki.jpgSumber: Ilustrasi Ibu dan Anak Laki-Laki (Freepik/Freepik)

Saat emosi sedang meluap, seseorang cenderung tidak bisa berpikir dengan jernih. Orang dewasa saja bisa merasakan hal ini, apalagi anak-anak yang emosinya belum stabil.

So, ketika tantrum terjadi, kamu bisa membawa anak ke tempat lain yang lebih tenang. Toilet atau mobil, bisa jadi tempat pilihan untuk menenangkan mereka.

Pastikan gunakan bahasa yang lembut untuk menjelaskan situasi yang dialami agar anak mau mendengarkanmu, alih-alih nada yang tinggi dan kasar.

Memang tidak mudah untuk meredakan emosi anak yang masih meledak-ledak. Akan tetapi, jika terus-menerus membiasakan diri, kamu pasti akan lebih mudah beradaptasi dengan situasi tantrum yang datangnya tak terduga. Semoga membantu!

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait