URnews

Tanah Longsor di Penambangan Batu Bara Sumsel, 11 Orang Meninggal Dunia

Anita F. Nasution, Jumat, 23 Oktober 2020 11.43 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Tanah Longsor di Penambangan Batu Bara Sumsel, 11 Orang Meninggal Dunia
Image: Ilustrasi tanah longsor. (Pixabay)

Medan - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Kamis (22/10/2020) menyampaikan ditemukannya sebanyak 11 orang yang dinyatakan meninggal dunia akibat tanah longsor yang terjadi di Desa Tanjung Lalang, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan (Sumsel).

Raditya Jati Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB lewat siaran persnya menyampaikan bahwa seluruh korban meninggal dunia ini pun telah dievakuasi dan diserahkan kepada keluarga masing-masing. 

"Korban jiwa telah dievakuasi, teridentifikasi, dan sebagian sudah diserahkan kepada pihak keluarga," kata Raditya.

Lebih lanjut Raditya menjabarkan bahwa tanah longsor yang terjadi di lokasi penambangan batu bara tradisional tersebut terjadi akibat intensitas hujan yang tinggi dan kondisi tanah yang labil sehingga menyebabkan tanah longsor.

Longsor yang terjadi pada penambangan batu bara tradisional di kedalaman 20 meter berbentuk terowongan tersebut dilaporkan terjadi pada Rabu siang (21/10) pukul 14.00 WIB.

Adapun ke-11 korban meninggal dunia adalah  

- Darwis (46), warga Tanjung Lalang
- Hardiyawan, warga Tanjung Lalang 
- Rukasih, warga Tanjung Lalang
- Sandra (25), warga Mulyadadi Cipari
- Joko (26), warga Penyandingan
- Purwadi (60), warga Penyandingan
- Sulfiawan (30), warga Tanjung Lalang
- Sumarlin (35) warga Ogan Komering Ulu Selatan
- Hupron, warga Lampung
- Komardani (48), warga Sukaraja; dan 
- Labisun (40), warga Lampung Utara.

Memasuki musin hujan di sebagian wilayah Indonesia, Raditya mengimbau agar masyarakat tetap waspada dengan kemungkinan-kemungkinan terjadinya bencana seperti tanah longsor, banjir, banjir bandang, dan angin kencang. 

"Sebagian wilayah Indonesia telah memasuki musim penghujan pada Oktober ini. Selain itu, kewaspadaan perlu ditingkatkan mengingat ada pengaruh fenomena la nina yang dapat memicu curah hujan dengan intensitas lebat," pungkasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait