URnews

Tanggapi Isu RS 'Nakal' Manfaatkan Pandemi COVID-19, Menkes Terawan: Nanti Kami Cek Semua

Nivita Saldyni, Sabtu, 18 Juli 2020 16.00 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Tanggapi Isu RS 'Nakal' Manfaatkan Pandemi COVID-19, Menkes Terawan: Nanti Kami Cek Semua
Image: Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto. (ANTARA)

Jakarta - Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto akhirnya buka suara soal tudingan adanya rumah sakit yang memanfaatkan penanganan COVID-19 sebagai lahan bisnis. Ia pun membantah tudingan itu dan menegaskan bahwa setiap rumah sakit memiliki etika untuk memberikan pelayanan sebaik mungkin.

"Saya percaya rumah sakit punya etika yang baik. Semua (rumah sakit) punya keinginan yang baik untuk memberikan pelayanan dan melaporkan, menagihkan. Kami tinggal verifikasi lewat BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial)," kata Menkes Terawan lewat keterangan tertulis, Sabtu (18/7/2020).

Soal laporan adanya dugaan rumah sakit yang 'nakal', Terawan mengaku berjanji pihaknya akan menelusuri dan memeriksa dugaan tersebut agar tak timbul masalah seperti yang dituduhkan.

Ia pun menegaskan bahwa pihaknya akan segera melakukan cek ulang untuk memastikan ada atau tidaknya penipuan terkait pasien yang statusnya sengaja dibuat positif COVID-19.

"Semuanya harus by data. Tidak boleh semuanya berdasarkan opini. Nanti kami akan cek semua," pungkas Menkes Terawan.

Seperti yang Urbanasia beritakan sebelumnya, Badan Anggaran (Banggar) DPR RI melaporkan kepada Menkes Terawan bahwa ditemukan sejumlah rumah sakit nakal yang sengaja menyatakan pasien positif COVID-19 untuk menguras anggaran negara untuk penanganan corona.

Hal ini disampaikan Ketua Badan Anggaran DPR RI, Said Abdullah, dalam rapat kerja dengan pemerintah untuk membahas laporan APBN semester I 2020, Rabu (15/7/2020) lalu.

Selain adanya dugaan rumah sakit yang sengaja menyatakan seorang pasien positif COVID-19, Said juga berkomentar soal serapan anggaran kesehatan yang tak sesuai ekspektasi. Sebab, dari Rp 87,55 triliun anggaran pemerintah untuk pemulihan ekonomi nasional, baru 5,12 persen atau sekitar Rp 4,48 triliun yang terserap hingga 8 Juli 2020.

Atas permasalahan ini, Said pun meminta Terawan untuk segera turun dan melihat langsung kondisi di lapangan. Ia juga dengan tegas meminta Terawan agar memberikan sanksi bagi rumah sakit yang terbukti curang dengan melakukan tindakan-tindakan tersebut.

 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait