Facebook Tutup Lasso, Aplikasi Pesaing TikTok

Jakarta - Dua tahun lalu, Facebook berupaya menjegal TikTok dengan meluncurkan aplikasi saingan. Namun kini aplikasi yang bernama Lasso itu berakhir riwayatnya.
Perusahaan milik Mark Zuckerberg itu secara resmi menutup layanannya tersebut mulai 10 Juli mendatang. Tidak jelas apa yang menjadi alasan Facebook menyuntik mati platform berbagi video 15 detik itu.
“Kami melakukan pertaruhan di seluruh aplikasi yang kami buat untuk menguji dan mempelajari bagaimana orang ingin mengekspresikan diri. Ini juga berlaku bagi Lasso, aplikasi video singkat yang kami buat sendiri, kami putuskan untuk ditutup," terang juru bicara Facebook.
Keputusan Facebook memang cukup mengagetkan. Pasalnya jumlah penggunanya sudah mencapai 80 ribu.
Baca Juga: Kritik Zuckerberg, Karyawan Facebook Dipecat
Bahkan menurut lembaga riset, Sensor Tower, menyebut Lasso mulai merangkak naik. Aplikasi ini mulai banyak digunakan di banyak negara, mulai dari AS, Meksiko, Argentina, Uruguay, Peru, Panama, Kosta Rika, El Savador, Kolombia Ekuador hingga Chili.
Bahkan Lasso mulai akan fokus di pasar India. Mereka belum lama ini menghadirkan dukungan bahasa Hindi guna menggaet banyak pengguna di sana.
Banyak yang menduga Lasso terpaksa ditutup guna memberi kesempatan Reels, aplikasi yang mirip TikTok milik Instagram. Agar tidak membingungkan, Facebook memilih Reels yang dirasa lebih punya peluang bersaing.