URtech

HP Street Code, Program Belajar ‘Coding’ dengan Medium ‘Print’

William Ciputra, Kamis, 10 November 2022 10.33 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
HP Street Code, Program Belajar ‘Coding’ dengan Medium ‘Print’
Image: HP Street Code Project yang ditampilkan di gedung sekitar Blok M Square. (Istimewa)

Jakarta - Ketika mendengar kata ‘code’ atau coding’, kita pasti akan langsung membayangkan proses pemrograman yang berkaitan dengan kode-kode dalam komputer. Benar, code atau coding memang identik dengan komputer. Tapi, belajar coding ternyata bisa dilakukan dengan medium lain selain komputer loh, Urbanreaders.

Belajar coding dengan medium selain komputer ini dilakukan dalam program HP Street Code yang diluncurkan oleh HP Indonesia. Program ini memanfaatkan kekuatan teknologi cetak untuk menanamkan keterampilan coding, digital, dan kreativitas. 

Direktur Print Category HP Asia Tenggara sekaligus Head of Print Category HP Indonesia, Michele Huang menerangkan, pihaknya turut berkolaborasi dengan sejumlah pihak dalam program ini,seperti Darbotz, Prestasi Junior Indonesia (PJI), dan Yayasan Kumala. 

Dalam praktiknya, HP Indonesia bersama pihak-pihak tersebut mengajak 20 anak muda Indonesia dari komunitas kurang mampu untuk belajar dasar-dasar coding melalui printing untuk menyongsong masa depan mereka di era digital. 

“Melalui HP Street Code, kami memanfaatkan kekuatan medium print untuk berinovasi dan mengembangkan cara kita belajar di dunia hybrid dan membantu generasi muda berkembang di era digital,” kata Michele dalam peluncuran HP Street Code Project di kawasan Blok M, Jakarta, Rabu (9/11/2022). 

Program belajar coding dengan medium print ini dilangsungkan selama 4 minggu. Dalam praktiknya, program ini menggabungkan teknologi printer HP Smart Tank 519 dengan program pengembangan anak milik PJI.

1668051090-Peserta-HP-Street-Code.jpeg20 anak peserta program HP Street Code. (Urbanasia/William)

Hasilnya, terciptalah kurikulum coding yang unik berbasis kertas, sehingga melahirkan akses yang lebih mudah dalam mempelajari kemampuan digital dan pemrograman bagi anak-anak peserta program. 

Selama program, 20 anak muda dari Yayasan Kumala ini dikumpulkan di Tanjung Priok, Jakarta Utara dalam ruang belajar di bawah jalan tol di sana. Dengan medium print, kemampuan mereka dalam berkreasi, daya ingat, kolaborasi, dan berpikir logis diasah. 

Kemudian, para peserta mengakhiri program Street Code dengan mempraktikkan pembelajaran coding mereka dengan menganimasikan karya unik Darbotz dan HP. Karya ini kemudian ditampilkan sebagai proyeksi augmented reality ke sebuah gedung di dekat Blok M Square, Jakarta Selatan. 

Karya mereka ini dapat disaksikan masyarakat luas dengan memindai QR Code yang terintegrasi ke dalam poster cetak HP Street Code x Darbotz yang dipajang di Blok M Square hingga 8 Desember 2022. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait