J&T Express Beri 3 Jurus Menangkal Penipuan Online

Jakarta - Penipuan online semakin marak dengan modus yang beragam. Salah satunya dilakukan pelaku dengan menyamar jadi instansi atau perusahaan untuk mengelabui korban.
Modus penipuan semacam ini sudah merambah lintas sektor, tak terkecuali pada industri jasa logistik dan pengiriman barang. Korban pun beragam, mulai dari masyarakat biasa hingga figur publik yang terkenal.
Sebagai salah satu pemimpin di industri logistik Indonesia, J&T Express terus mengingatkan dan mengedukasi masyarakat agar waspada terhadap modus-modus penipuan online.
Menurut Brand Manager J&T Express Herline Septia, penipuan online dan modusnya yang beragam ini menimbulkan keresahan bagi masyarakat, khususnya para pelanggan J&T Express.
“Modusnya itu lumayan banyak, tapi yang paling banyak biasanya SMS dan meminta sejumlah dana,” kata Herline saat Media Gathering HUT J&T Express Ke-10, Rabu (27/8/2025).
Sebagai upaya meningkatkan kewaspadaan pelanggan, lanjut Herline, J&T Express memberikan tiga jurus ampuh untuk menangkal penipuan online, yaitu 3C: Cek, Curiga, Cancel!
Jurus pertama yang bisa dilakukan pelanggan adalah Cek, yaitu mengecek dan memeriksa keaslian informasi yang diterima, termasuk memastikan kebenaran tautan yang dikirim pelaku.
Setelah itu, pelanggan bisa menggunakan jurus kedua, yaitu Curiga. Rasa curiga ini berfungsi sebagai kewaspadaan, sehingga tidak sembarangan mengikuti instruksi yang dikirimkan pelaku, terlebih jika dilihat ada yang tak biasa dan mencurigakan.
Berikutnya, jurus ketiga adalah Cancel, yaitu pelanggan bisa langsung mengabaikan pesan atau membatalkan transaksi yang terlanjut diikuti melalui tautan yang dikirim pelaku.
“Jadi kalau mencurigakan, langsung cancel saja, atau laporkan ke J&T,” tegas Herline.
Tangkap layar konten RJL5 - Fajar Adhitya bersama Asmara Abigail yang menceritakan pengalaman jadi korban penipuan berkedok pengiriman barang. (RJL5)
Dalam kampanye edukasi mencegah penipuan online melalui 3C ini, J&T Express turut menggandeng figur publik Asmara Abigail, yang dikenal sering membintangi film horor.
Kolaborasi J&T Express dan Asmara Abigail dihadirkan melalui konten video berjudul ‘Asmara Abigail Tinggal di Rumah Mewah Penuh Teror Sampai Hilang 70 Juta dalam Sekejap?!’ yang tayang di kanal YouTube RJL5 - Fajar Aditya.
Asmara Abigail sendiri pernah menjadi korban penipuan online berkedok pengiriman barang. Cerita itu bermula saat ia mengirimkan barang untuk keperluan syuting ke wilayah Aceh dengan menggunakan jasa J&T Express.
Hanya saja, sebelum paket itu sampai, Asmara justru mendapat pesan dari iMessage yang menjelaskan adanya masalah yaitu alamat rusak dan tidak terbaca dengan jelas. Dalam pesan itu, Asmara diminta untuk memperbaiki alamat dengan klik tautan yang disematkan.
Karena kurang cermat, Asmara pun mengikuti arahan tersebut. Alhasil ia menjadi korban dan uang sebesar Rp70 Juta raib. Sadar jadi korban, Asmara langsung menghubungi pihak J&T Express.
Dalam pertemuan itu, pihak J&T Express memberikan penjelasan secara detail mengenai kronologi dan perjalanan paket, lengkap dengan bukti-bukti seperti rekaman CCTV.
“Ternyata si paket emang lagi jalan aja ke tujuan, dan nggak ada nyangkut atau alamat nggak kebaca. Itu semua ternyata kebohongan,” tutur Asmara dalam konten tersebut.
Sementara itu CEO J&T Express, Robin Lo menegaskan komitmennya untuk menangani penipuan yang mengatasnamakan J&T Express.
Robin mengatakan, pihaknya tidak akan lepas tangan terhadap potensi kerugian pelanggan. Bahkan jika terbukti ada pelanggaran dari internal J&T, kata Robin, pihaknya tak segan untuk membawa ke pihak berwajib.
“Jika kerugian pelanggan cukup besar, kami akan mencari solusi supaya pihak berwajib bisa menyelesaikan masalah ini,” pungkasnya.