URtech

Kemenkes Luncurkan SIMPIDI 2.0, Permudah Pendaftaran Internship Dokter

Annisa Tiara Jelita, Jumat, 16 Desember 2022 16.31 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Kemenkes Luncurkan SIMPIDI 2.0, Permudah Pendaftaran Internship Dokter
Image: Ilustrasi aplikasi SIMPIDI 2.0 yang diluncurkan Kemenkes. (YouTube/Ditjen Nakes)

Jakarta - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan meluncurkan Sistem Informasi Program Internship Dokter dan Dokter Gigi Indonesia (SIMPIDI 2.0) guna memperbarui platform pendaftaran internship dokter dan dokter gigi.

Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes), Dante Saksono Harbuwono mengatakan bahwa pembaruan ini akan fokus pada sistem pemilihan wahana internship yang lebih transparan dan berkeadilan dibandingkan versi sebelumnya.

SIMPIDI sendiri merupakan situs yang digunakan pada pelaksanaan proses internship dokter dan dokter gigi mulai dari tahap pendaftaran sampai evaluasi program.

Dengan adanya versi terbaru SIMPIDI 2.0, peserta internship bisa mendapatkan rekomendasi wahana sesuai provinsi yang tercetak di Kartu Keluarga (KK). Juga dapat memantau pelaksanaan internship secara mandiri melalui fitur 'Monitoring Proses Rekrutmen' melakukan registrasi pada SIMPIDI 2.0.

“Bila semula peserta bebas memilih wahana sesuai domisili Kartu Keluarga (KK), yang mana hal ini berpotensi dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab, kini dengan pembaruan SIMPIDI 2.0, wahana dapat dipilihkan oleh sistem sesuai domisili KK,” ucap Wakenkes sebagaimana dikutip dari laman resmi Kemenkes, Jumat (16/12/2022).

Tidak hanya mendapatkan rekomendasi wahana, pada situs SIMPIDI 2.0 peserta juga dapat memilih wahana sesuai rekomendasi, mengunduh Pakta Integritas, melihat jadwal, serta memantau berita terkini terkait program internship.

Wamenkes mendorong agar SIMPIDI terus dikembangkan dan ditingkatkan di kemudian hari. Apalagi situs SIMPIDI ini sudah ada sejak 2014 dan memiliki jumlah peserta sebanyak 38.209 dokter yang ditempatkan di 34 provinsi.

Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan, Arianti Anaya berharap agar setelah diresmikannya peluncuran SIMPIDI 2.0, tidak ada lagi kendala seperti isu jasa klik, joki pilih wahana, joki mengisi e-Log Book kinerja, server eror, serta monitoring dan evaluasi yang masih terbatas, sehingga situdsdengan versi terbaru siap digunakan pada penerimaan peserta internship di awal tahun 2023.

“Setelah launching ini, pada penerimaan Januari 2023, kita sudah akan menggunakan sistem yang baru,” ucapnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait