URtech

Lawan Berita Misinformasi dan Disinformasi, YouTube Luncurkan Panel Cek Fakta

Kintan Lestari, Rabu, 2 Desember 2020 15.23 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Lawan Berita Misinformasi dan Disinformasi, YouTube Luncurkan Panel Cek Fakta
Image: YouTube. (IndiaToday)

Jakarta - Sekarang ini akses untuk mencari berita semakin mudah. Sayangnya kemudahan tersebut tidak diimbangi dengan berita aktual.

Ada banyak berita yang misinformasi dan disinformasi di luar sana yang dipercaya segelintir orang.

YouTube pun berkomitmen untuk meningkatkan pengalaman mendapatkan berita, melawan misinformasi dan disinformasi. 

Oleh karena itu, pada 1 Desember 2020 YouTube meluncurkan panel informasi cek fakta di Indonesia, yang bisa digunakan dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris.

Panel cek fakta ini akan membantu mengatasi misinformasi sebagai bagian dari siklus berita yang bergerak cepat, yang memungkinkan timbulnya klaim tanpa dasar dan ketidakpastian terkait fakta. 

Misalnya saja berita yang menyebutkan orang berbadan tinggi lebih mungkin terkena COVID-19.

Nanti panel cek fakta akan menyoroti cek fakta pihak ketiga yang relevan sehingga penonton YouTube dapat membuat keputusan cerdas sendiri tentang klaim yang dibuat dalam berita. 

1606897142-youtube-cek-fakta.pngSumber: YouTube cek fakta

Cara kerja panel informasi cek data yaitu dengan mencari klaim spesifik. 

Misalnya kamu mencari "apakah gempa baru saja terjadi di Jakarta”, maka akan muncul artikel cek fakta yang relevan. 

Tapi kalau kamu cari pertanyaan yang lebih umum seperti "gempa", maka kamu tidak akan melihat artikel cek fakta yang relevan. 

Penerbit yang berpartisipasi saat ini antara lain CekFakta.com, sebuah prakarsa pengecekan fakta kolaboratif yang melibatkan 24+ organisasi media, termasuk seluruh 6 penandatangan the International Fact-Checking Network (IFCN) dari Indonesia. 

Verifikasi informasi dalam bahasa Inggris juga dapat muncul dari lembaga internasional dari negara lain, contohnya Amerika Serikat dan India.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait