Temukan 1.016 Hoaks COVID-19, Kominfo: Bikin Resah dan Salah Paham
.jpg)
Jakarta - Kendati pandemi, hoaks COVID-19 malah merajalela. Hingga Agustus saja sebanyak 1.016 hoaks terjaring tim AIS Direktorat Pengendalian Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo.
Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Rosarita Niken Widiastuti, mengatakan keberadaan hoaks telah menyebabkan dampak fatal bagi kesehatan maupun aspek-aspek lainnya. Bahkan, informasi yang tidak tepat dan beredar luas bisa memengaruhi keberhasilan penanganan COVID-19.
Baca Juga: Waduh! 30 Pegawai Kominfo Positif COVID-19
“Hoaks ini menimbulkan keresahan dan kesalahpahaman tentang bagaimana kita berhadapan dengan COVID-19,” ujar Sekjen Kementerian Kominfo saat membuka seminar online Keterbukaan Informasi Publik: Pentingnya Informasi Benar di Masa Pandemi,” dari Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta, Jumat (18/09/2020).
Karena itu pihaknya memberikan perhatian khusus terhadap informasi hoaks yang beredar selama masa pandemi COVID-19. Bahkan selain melakukan klarifikasi, Kementerian Kominfo juga menyebarluaskan informasi penyeimbang.
“Oleh karena itu, guna menangkal kekuatiran di tengah masyarakat akibat maraknya hoaks dan disinformasi di media sosial, diperlukan peran pemerintah untuk memastikan informasi yang diterima masyarakat tersebut sesuai dengan fakta dan tidak menyesatkan,” tuturnya.
Sekjen Kominfo menyatakan pihaknya terus berupaya proaktif dalam mengklarifikasi konten hoaks yang tersebar di media sosial. Oleh karena itu, Kominfo terus bekerja keras untuk mengidentiifkasi dan menyusun klarifikasi atas hoaks yang beredar di masyarakat.
“Kami telah melakukan langkah-langkah strategis untuk meredam dan mencegah penyebaran hoaks, termasuk diantaranya berkoordinasi dengan Kepolisian RI guna melakukan penindakan tegas kepada pembuat serta penyebar kabar bohong mengenai pandemi COVID-19,” jelasnya.